SERANG – Bank Indonesia Provinsi Banten memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di Banten pada 2022 akan tumbuh hingga 5,00 – 5,50 persen. Hal ini dapat terealisasi bila program vaksinasi terus dilanjutkan, dan adanya pembukaan dari beberapa sektor.
Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Banten Erwin Soeriadimadja saat Taklimat Media, Laporan Perekonomian Provinsi Banten, Periode November, dan Persiapan Menyambut Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 di Anyer, Selasa (14/12).
“Pemulihan Ekonomi Banten ini terus berlanjut di 2022, di proyeksikan tumbuh 5,00 hingga 5,50 persen,” katanya.
Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi ini juga harus sejalan dengan terciptanya herd immunity melalui gencarnya vaksinasi di daerah-daerah yang ada di Provinsi Banten. Kemudian juga dengan membukanya sektor-sektor seperti pariwisata dan lain sebagainya.
“Dengan ini juga akan meningkatkan mobilitas masyarakat, sehingga ekonomi Banten terus tumbuh,” ujarnya.
Erwin menuturkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Banten didasari meningkatnya kebutuhan domestik. Mulai dari konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan meningkatnya investasi.
“Meningkatnya konsumsi rumah tangga karena ada perbaikan kondisi ekonomi, meningkatnya belanja secara online, hingga terakselerasinya vaksinasi di Banten,” terangnya.
Tak hanya itu, sektor lainnya juga terus tumbuh, seperti ekspor dan imbor yang terus meningkat. “Ekspor manufactur alas kaki seiring kebutuhan untuk limpahan order negara lain dan adanya event internasional. Terlebih ada beberapa negara juga yang tutup dan menjadi potensi besar untuk Indonesia,” paparnya. (mam/fan)