BMKG Keluarkan Peringatan Gelombang Tinggi

GELOMBANG TINGGI : Bibir pantai di Kecamatan Cinangka terlihat telah tertutupi oleh gelombang tinggi air laut, Minggu (6/2).

SERANG – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Serang, mengeluarkan peringatan adanya potensi gelombang tinggi hingga mencapai enam meter untuk wilayah pesisir Banten Selatan. Karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak mendekati area pesisir pantai hingga seminggu kedepan.

Pantauan di lokasi, sekitar pukul 15.00 WIB terlihat bibir pantai di Kecamatan Cinangka tertutupi dengan adanya gelombang tinggi air laut. Sehingga, para wisatawan dilarang untuk berenang.

Bacaan Lainnya

Kepala Seksi Data dan Informasi pada BMKG Klas I Serang, Tarjono mengatakan, memasuki puncak musim penghujan kecepatan angin dan perbedaan tekanan menjadi penyebab terjadinya gelombang tinggi. Sesuai prediksi nya, pola angin di wilayah Indonesia bagian Utara dominan bergerak dari Utara ke Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar tujuh hingga 25 knot. Sedangkan, di wilayah Indonesia bagian Selatan dominan bergerak dari Barat Daya ke Barat Laut dengan kecantikan angin berkisar delapan hingga 30 knot.

Untuk kecepatan angin tertinggi, kata Tarjono, terpantau di perairan Barat Lampung, Selat Sunda, perairan Banten, laut Natuna Utara dan perairan Kepulauan Talaud.”Masuk kategori bahaya, jadi diketinggian gelombang tersebut kami BMKG memberikan warning untuk jenis-jenis kapal atau perahu yang bisa diperkenankan melintas atau di larang juga kami rekomendasikan,” katanya kepada Tangerang Ekspres melalui telepon seluler, Minggu (6/2).

Tarjono mengatakan, prakiraan gelombang tinggi terjadi hingga satu Minggu kedepan yang memuat prakiraan tinggi gelombang dan potensi hujan lebat disertai petir.

Kemudian, untuk saran keselamatan kepada para nelayan diharapkan untuk tidak melaut terlebih dahulu. Mengingat, gelombang tinggi masih terjadi hingga seminggu kedepan.”Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi, agar tetap selalu waspada,” ujarnya.

Dikatakan Tarjono, dengan ketinggian gelombang tinggi yang diprakirakan dipastikan tidak sampai menimbulkan banjir rob. Namun, gelombang tinggi tersebut hanya mempengaruhi warung-warung di pesisir pantai dimungkinkan bisa menimbulkan kerusakan.”Kemudian juga, informasi nya kemarin ada kapal di dermaga eksekutif merak juga ada yang ketika mau bersandar, itu ada yang mengalami kesulitan, karena gelombang dan angin nya cukup besar,” ucapnya.

Sementara itu, Anggota Pusdalops pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, Jhonny E Wangga mengatakan, untuk larangan berwisata pihaknya belum mendapatkan rekomendasi dari pemerintah pusat. Namun, pihaknya menghimbau kepada para wisatawan yang sedang berlibur di pantai Anyer dan Cinangka untuk tetap mematuhi arahan dari petugas yang berjaga di area pantai.

“Artinya, kalau memang ada intruksi dari petugas di lapangan untuk tidak berenang itu harap di ikuti. Tapi, sementara ini kalau untuk larangan pergi berwisata kita belum ada, belum ada rekomendasi nya jadi kita baru hanya sebatas himbauan saja,” katanya. (mg-7/and)

 

 

 

Pos terkait