Namun, sejak adanya pandemi Covid-19 di 2020 penjualan batu fosilnya semakin menurun bahkan pihaknya pernah tidak mendapatkan keuntungan dari kerajinan batu fosil tersebut. Menurut Ipay, penjualan yang dilakukan saat ini hanya ditingkat lokal saja seperti Bali, Jogja, Bandung dan Jakarta.
“Sekarang kita kesulitan adanya Covid-19 ini, kita pernah hampir satu tahun tidak ada penghasilan pas awal adanya Covid-19 di 2020. Kemudian, karena tidak bisa ekspor jadinya kita hanya jual di lokal saja kaya ke Bandung, Bogor, Jakarta dan lainnya,” katanya kepada BANTENEKSPRES.CO.ID di lokasi karajinan batu fosil, Rabu (16/2/2022).
Ipay mengatakan, batu fosil ini didatangkan dari berbagai daerah seperti Lampung, Jambi, Garut, dan Aceh. Namun, menurutnya batu fosil dari Banten jauh lebih bagus karena memancarkan warna terang. Sedangkan, untuk batu fosil yang diambil dari luar daerah itu bentuknya lebih besar dan keras.