Sidak, Migor Langsung Ludes

SIDAK MIGOR: Kepala Diskoumperindag Kabupaten Serang Adang Rahmat bersama Anggota DPRD Kabupaten Serang Riky Suhendra, melakukan sidak migor di Pasar Baru Anyar, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, Senin (21/2).

SERANG – Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Dinkop UKM Perindag) Kota Serang melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap ritel di Mall of Serang (MoS), Kota Serang, Senin (21/2). Hal itu dilakukan sebagai langkah untuk memastikan tidak ada penimbunan minyak goreng (migor) yang selama ini menjadi keluhan masyarakat karena kelangkaannya.

Pantauan Banten Ekspres, saat mendatangi ritel di MoS, persediaan di loket migor sudah tidak ada dan baru kembali diisi empat karton bertepatan saat didatangi Dinkop UKM Perindag. Tak lama kemudian, bahkan kurang dari 10 menit saat pengelola ritel dan Dinkop UKM Perindag meninjau persediaan di gudang, persedian migor yang baru diisi langsung ludes.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinkop UKM Perindag Kota Serang, Wasis Dewanto mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan ke beberapa tempat, mulai dari Bulog hingga gudang ritel dan minimarket untuk memastikan stok migor. Hasilnya tidak ada penimbunan migor.

“Kami juga mengecek distributor di Pasar Rau tidak ada penimbunan. Jadi ketika barang datang, mereka langsung jual,” katanya usai sidak di Mall of Serang (MoS), Kota Serang, Senin (21/2).

Berdasarkan hasil peninjauannya, persediaan migor di Kota Serang cukup aman. Sebab beberapa ritel besar telah menyediakan migor secara rutin. Hanya saja kebutuhan masyarakat yang tinggi mengakibatkan persediaan cepat habis.

“Jadi ketersediaan itu terus ada dan terjadwal. Namun karena ketersediaan nasional ini terbatas, dan kebutuhan masyarakat tinggi, maka cepat terserap, itu saja permasalahannya,” ujarnya.

Ia meminta kepada pengelola ritel untuk segera mengisi suplai atau pasokan migor. Sehingga masyarakat Kota Serang tidak kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya.

Wasis meminta masyarakat juga untuk tidak panik terhadap ketersediaan migor, sehingga masyarakat memborong persediaan di ritel-ritel, sementara masyarakat lainnya tidak kebagian migor subsidi tersebut.

“Jangan sampai panic buying. Mungkin mereka yang membeli banyak tidak masalah, tapi kasihan orang lain, tidak kebagian,” tuturnya.

Wasis mengaku, pemerintah tetap menyediakan tiga jenis migor untuk dijual di pasaran. Seperti minyak goreng curah saat ini kembali diperbolehkan dengan harga Rp11.500 per liter.

“Memang sempat dilarang, namun pemerintah (pusat) menarik kembali, ini jadi garda terdepan karena harganya murah. Kemudian minyak kemasan sederhana Rp13.500 dan minyak premiun Rp14.000,” jelasnya.

Meski begitu, pihaknya tidak bisa mengendalikan atau membatasi harga di warung-warung kecil dan kelontongan. Sebab, jenjang transportasi dan penyaluran di lapangan berbeda dan tidak dapat dikendalikan.

Bagian Pencegahan Kerugian MoS Kota Serang, Joe Silalahi mengatakan stok migor di tempatnya selalu ada setiap hari, namun ketersediaannya terbatas. Kondisi ini menunjukkan bahwa tidak ada penimbunan yang dilakukan oleh pihaknya. “Kesediaan barang setiap hari selalu ada, namun terjadwal kalau untuk minyak goreng,” katanya.

Karena persediaan terbatas, pihaknya juga membatasi pembelian migor yakni dua liter per orang. Pembatasan ini juga dilakukan dengan pengawasan di masing-masing kasir.

“Tapi kalau ada satu keluarga, mereka beli satu orang dua liter, ya kami tidak bisa melarang, karena kan memang beda struk pembelanjaan, hanya memang kami awasi di kasir dan sistem,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag) Kabupaten Serang, Adang Rahmat memastikan tidak ada penimbunan migor di minimarket, pasar tradisional, dan gudang sembako di Kabupaten Serang.

Pernyataan itu disampaikan usai melakukan sidak di minimarket, pasar tradisional, dan gudang sembako di Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, Senin (21/2).

Pantauan di lokasi, sekitar pukul 11.00 WIB, Adang Rahmat bersama Anggota DPRD Kabupaten Serang Riky Suhendra dan Muspika Kecamatan Anyar melakukan sidak ke Alfamart untuk memastikan kondisi migor. Setelah itu, sidak dilanjutkan ke para pedagang Pasar Baru Anyar dan terakhir di gudang sembako yang tidak jauh dari pasar.

Adang mengatakan, dari hasil sidak di Kecamatan Anyar, pihaknya memastikan tidak ada yang melakukan penimbunan migor. Selain itu, seluruh kecamatan di Kabupaten Serang juga telah diimbau untuk melakukan sidak di wilayahnya masing-masing.

“Tadi kita ke Alfamart, dan sudah diclearkan bahwa disana tidak ada penimbunan. Lalu, kita melihat di pasar baru Anyar dan gudang sembako di sana juga tidak ada indikasi penimbunan minyak. Sehingga, dipastikan di Kabupaten Serang tidak ada penimbunan minyak goreng,” katanya kepada wartawan di lokasi Sidak.

Menurt Adang, Satuan Tugas (Satgas) Migor telah dibentuk melibatkan dari aparat kepolisian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dan Diskoumperindag Kabupaten Serang.

“Satgas telah dibentuk dan sudah terjun ke lapangan, untuk memastikan tidak ada yang melakukan penimbunan minyak goreng,” ujarnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Serang Riky Suhendra mengatakan, atas adanya aduan masyarakat terkait dugaan penimbunan migor di minimarket, ia meminta pihak Alfamart untuk mengevaluasi kembali kinerja dari anak buahnya.

“Itu kan internalnya Alfa, kita tidak bisa masuk ke arah situ, yang pasti kami sudah menyampaikan menekankan tolong evaluasi ataupun tolong lebih di manajemen lagi, yang namanya oknum memang nakal adapun dari sikap tindak lanjutnya itu ada di manajemen,” katanya.

Riky mengaku, akan masih terus melakukan sidak migor selagi masih ada aduan dari masyarakat terkait penimbunan minyak goreng. Rencananya, pihaknya akan mengunjungi gudang Alfamart di Kabupaten Serang.

Sementara itu, Regional Corporate Communication Alfamart, Muhamad Hafran mengatakan, pihaknya mendukung kebijakan pemerintah dalam hal harga minyak gorang murah Rp14 ribu per liter. Kemudian, untuk penimbunan dipastikan tidak terjadi di tokonya.

“Kalau pun yang kemarin terjadi di toko kami di Anyar, itu hanya menawarkan bukan paksaan. Karena, kalau di kami setiap Jumat sampai Minggu harga telur lagi dipromosikan, konsumen kalau mau silahkan kalau tidak juga tidak apa-apa,” katanya. (mam/mg-7/tnt)

 

 

Pos terkait