Kebutuhan Hewan Kurban di Banten Capai 73.442 Ekor

Kepala Distan Provinsi Banten Agus M Tauchid saat memaparkan materi pada diskusi di Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten, Kota Serang, Kamis, (25/5/2023). FOTO SYIROJUL UMAM/BANTEN EKSPRES

BANTENEKSPRES.CO.ID – Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten menyebut bahwa kebutuhan hewan kurban pada Idul Adha 2023 di Provinsi Banten mencapai hingga 73.442 ekor. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 60.488 ekor.

Bacaan Lainnya

Kepala Distan Provinsi Banten, Agus M Tauchid mengatakan, dari total kebutuhan tersebut mengalami peningkatan dari semua jenis hewan kurban.
Dari 73.442 ekor hewan kurban itu, terdiri dari Sapi sebanyak 15.316, Kerbau 1.341, Kambing 30.522, dan Domba 26.263 ekor.
“Total kebutuhannya 73 ribuan atau naik sekitar 14 persen dari tahun sebelumnya,” katanya saat diskusi di Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten, Kota Serang, Kamis, (25/5/2023).

Sedangkan untuk ketersediaan hewan kurban pada Idul Adha tahun ini mencapai hingga 71.111 ekor dari total semua jenis hewan, baik sapi, kerbau, domba maupun kambing.
“Itu berdasarkan data diolah dari data populasi ternak awal tahun 2023 yang di konversikan berdasar struktur umur ternak yang ada di peternak, pedagang pengumpul dan feedloter,” ujarnya.

Meski begitu, Distan Provinsi Banten memproyeksikan tambahan ketersediaan hewan kurban tahun 2023, melalui ijin pemasukan hewan kurban bulan April-Mei 2023 yang mencapai hingga 14.454 ekor.
Hewan kurban yang masuk paling banyak berasal dari Provinsi Lampung yakni mencapai 8.159 ekor.
“Yang di kirim dari luar itu paling banyak sapi, paling banyak dari Lampung sisanya dari, NTB, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat,” terangnya.

Dengan ketersediaan jumlah hewan kurban tersebut, Agus mengaku akan sangat mencukupi untuk kebutuhan di Provinsi Banten.
“Di Banten ini ada kata sangat mencukupi, artinya menandakan Pemprov bersama kabupaten/kota siap siaga dalam menyiapkan hewan ketersediaan hewan kurban,” tuturnya.

“Ketersediaan juga tentunya harus memenuhi syarat Islam, juga secara hukum negara, konteknya harus aman sehat, dan utuh, dan harus sehat tidak catat, ingga halal. Ini jaminan dan dipastikan seluruh Umat Islam di Banten merasa aman nyaman,” tambahnya.

Lebih lanjut, saat ini pertumbuhan ekonomi di Banten cukup baik, terlebih didukung dengan inflasi yang terkendali. Maka dari itu menjadi tanda daya beli masyarakat pada hewan kurban akan berpotensi positif.
“Tentu ini menandakan daya beli Umat Islam Banten akan berpotensi positif untuk berkurban,” ungkapnya.

Meski begitu, pihaknya akan tetap melakukan pengawasan secara intens, sebagai bentuk kewaspadaan terhadap penyakit hewan menular strategis. Seperti penyakit mulut dan kuku (PMK), Lumpy Skin Disease serta Avian Influenza.

“Meskipun Banten zero PMK tapi tentu pengawasan tindak kesehatan lingkungan tetap kita jaga, kita ketat masuk keluar Banten, baik melalui cek poin dan persyaratan administrasi hewan masuk ke Banten,” jelasnya.

Sebelumnya, Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, pihaknya terus mengawasi penyakit yang dapat menyerang hewan kurban jelang Idul Adha. Bahkan pihaknya melalui OPD terkait telah membentuk tim khusus untuk menangani masalah paparan salah satunya PMK pada hewan ternak. Melalui tim tersebut telah melakukan upaya-upaya pengobatan dan isolasi terhadap hewan ternak.
“Ya dalam perkembangannya banyak hewan ternak yang keadaannya mulai membaik atau sembuh,” katanya. (mam/and)

Pos terkait