BANTEN EKSPRES.CO.ID – Walikota Serang Syafrudin menyentil Camat Kasemen Kristiyanto lantaran banyak masyarakatnya yang membuang sampah sembarangan di bantaran sungai dan di pinggir jalan.
“Kecamatan Kasemen ini masih banyak sampah liar. Selesaikan sama Pak Camat,” ucap Syafrudin kepada Tangerang Ekspres, Minggu (28/5/2023).
Tidak hanya menyentil camat, Syafrudin juga menyentil para lurah di Kecamatan Kasemen agar menyelesaikan persoalan titik sampah liar yang masih menjamur.
“Jalan sudah dibangun, sampahnya harus sudah tidak ada di pinggir-pinggir jalan-jalan,” ujarnya.
Syafrudin pun lantas menginstruksikan kepada seluruh lurah di Kecamatan Kasemen untuk mengimbau warganya agar tidak membuang sampah secara sembarangan di pinggir jalan.
“Tadi sudah saya informasikan dan saya perintahkan kepada lurah untuk membuang sampah masyarakat ini jangan di jalan. Jangan liar. Oleh karena itu, saya mengingatkan kembali kepada lurah untuk menjadi perhatian semua untuk sama-sama ditindaklanjuti, supaya jangan membuang sampah di jalan,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Camat Kasemen Kristiyanto mengatakan, pihaknya sudah membahas soal penanganan sampah liar bersama para lurahnya. “Kita juga dorong untuk kita sampaikan beberapa spot yang memang harus kita tuntaskan,” katanya.
Kristiyanto menjelaskan, penanganan sampah liar bukan hanya menjadi tugas dan tanggungjawab kecamatan, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang pun harus turun membantu menyiapkan fasilitasnya.
“Kita melarang orang buang sampah, kita juga bicara bagaimana menyediakan tempatnya. Ini juga memang tidak bisa tugas kecamatan. Sebenarnya kita membantu aja. Dari LH-nya juga memang harus turun ke bawah. Jadi dia menyiapkan fasilitas,” ujarnya.
Menurut Kristiyanto, persoalan sampah di Kasemen dikarenakan tempat pembuangan sampah (TPS) dan pengangkutannya tidak terkelola dengan baik.
“Memang dari dulu masalah sampah adalah TPS dan pengangkutannya. Masalah pas kita larang terus mau buang ke mana. Harus kita sediakan tempat pembuangan sementaranya terus nanti bagaimana kita membangun sistem untuk bisa pembuangan,” tuturnya.
Kristiyanto menuturkan, di wilayahnya tahun ini akan dibangun kembali TPS3R. “Mudah-mudahan itu bisa mengurangi timbunan sampah yang tidak terangkut,” ungkapnya.
Kristiyanto menerangkan, penanganan sampah tidak hanya fokus di hulu, tetapi harus sampai ke hilir. Selain itu, pembiasaan masyarakat juga harus didorong agar mereka mengurangi sampah yang dibuang.
“Artinya barang-barang yang memang kalau kita belanja sebisa mungkin jangan sampai meninggalkan sisa yang banyak yang dibuang. Misalnya kalau belanja tadinya pakai plastik sekarang bawa tas,” ucapnya.
Reporter: Dani Mukarom
Editor: Sutanto Ibnu Omo