Daging Ayam dan Telur Jadi Penyumbang Inflasi

Sekda Kabupaten Serang Tb Entus Mahmud mengikuti rapat koordinasi untuk menyikapi inflasi Kabupaten Serang di Aula Syamun Setda Kabupaten Serang, Senin (31/7/2023). Foto Agung Gumelar/Banten Ekspres

BANTENEKSPRES.CO.ID – Komoditas telur dan daging ayam menjadi penyumbang inflasi tertinggi pada Juni 2023 di Kabupaten Serang yang mencapai 0,14 persen. Kemudian, disusul sewa rumah 0,02 persen, kopi bubuk 0,02 persen, ketimun 0,02 persen, dan daging ayam ras sebesar 0,01 persen.

Hal itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Serang dalam rangka menjaga stabilitas harga bahan pokok pasca Hari Raya Idul Adha di Aula Syam’un Setda Kabupaten Serang, Senin (31/7/2023).

Bacaan Lainnya

Kepala Tim Fungsi Setda Provinsi Banten Muhamad Lukman Hakim mengatakan, inflasi di Kabupaten Serang tidak dihitung, namun angkanya mengacu pada inflasi di Kota Serang per Juni kemarin mencapai 0,14 persen. Penyebabnya, adanya kenaikan pada sejumlah komoditas pangan di Kabupaten Serang, setelah Hari Raya Idul Adha.

“Komoditas pangan yang naik kemarin, diantaranya daging ayam, cabe (cabai), dan telur. Jadi kita tadi formulasikan kira-kira apa yang bisa dilakukan oleh tim ini untuk mengendalikan inflasi. Namun, yang jadi penyumbang tertinggi itu ada pada telur dan daging ayam,” katanya.

Lukman mengatakan, formulasi yang dibuat untuk menekan harga di pasaran, salah satunya, sudah dilakukan, yakni kegiatan pasar murah oleh Diskoumperindag Kabupaten Serang. Pasar murah itu dilakukan bekerjasama dengan Bulog, distributor maupun gerai pasar modern, sehingga mampu menjual kebutuhan pokok di bawah harga pasaran.

“Salah satu upaya itu bisa menekan angka inflasi, karena dapat menekan harga beberapa komoditas pangan yang sedang naik kemarin. Seperti, telur ayam yang di pasar Rp32 ribu di pasar murah menjadi Rp27.500, masyarakat bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” ujarnya.

Dikatakan Lukman, kenaikan harga dipengaruhi oleh naiknya harga jagung yang menjadi bahan baku pakan ternak, semula Rp4 ribu, naik menjadi Rp7 ribu di tingkat peternak. Sehingga, diharapkan Pemda Serang bisa meningkatkan suplai pakan ternak terutama jagung, supaya nantinya harga bisa turun.

“Tadi disampaikan oleh DKPP, mereka ada program budidaya jagung di Kabupaten Serang seluas 600 hektare. Upaya ini yang sedang dilakukan oleh Pemda Serang, supaya inflasi bisa lebih rendah lagi,” ucapnya.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Serang, Tubagus Entus Mahmud Sahiri mengatakan, angka inflasi di Kabupaten Serang masih terhitung stabil atau aman, karena masih di bawah angka inflasi nasional. Meski begitu, pihaknya bakal terus berupaya meningkatkan ketersediaan bahan pokok khususnya pada penyumbang inflasi, agar tetap stabil.

“Tapi, ada yang kita sikapi secara realistis yaitu, kandang ayam di Kecamatan Cikeusal yang telah ditertibkan. Karena, kandang ayam itu penghasil telur cukup banyak di Kabupaten Serang mencapai 30 ribu perhari. Sehingga, kita harus antisipasi  supaya penertiban kandang ayam tidak menganggu terhadap pasokan telur dan daging ayamnya,” katanya. (*)

Reporter: Agung Gumelar

Editor: Sutanto Ibnu Omo

Pos terkait