BANTENEKSPRES.CO.ID – Warga Kaliwadas, Kelurahan Lopang, Kecamatan Serang, melakukan pembangunan drainase secara gotong royong. Drainase Kaliwadas tersebut kerap menjadi sebab terjadinya kecelakaan warga yang lalu lalang.
Ketua RT Kaliwadas, Najili menuturkan, sebelum dilakukan penutupan drainase area tersebut kerap terjadi kecelakaan, sehingga warga berinisiatif melakukan penutupan.
“Sebelum ditutup banyak anak-anak disini yang jatuh saat bermain, maka masyarakat berinisiatif menutupnya dengan bergotong royong untuk membenahi drainase yang rusak,” tuturnya kepada wartawan, Selasa (1/8/2023).
Najili mengatakan, selain dari swadaya warga, pengecoran drainase tersebut juga dibantu Pemkot Serang melalui Dinas PUPR.
“Saya bersama masyarakat sangat berterimakasih kepada Pemerintah Kota Serang dalam hal ini Dinas PUPR, yang telah memberikan material bangunan seperti pasir, batu split, semen, besi, papan dan sebagainya. Bantuan ini menambah semangat kami,” katanya.
Saat peresmian drainase Kaliwadas, Walikota Serang Syafrudin menyempatkan diri melihat langsung hasil pengecoran drainase yang dilakukan warga Kaliwadas tersebut.
“Alhamdulilah dengan semangat gotong royong yang telah dibangun oleh masyarakat, tentunya saya sangat mengapresiasi,” katanya.
Syafrudin mengatakan, pembangunan drainase yang dilakukan secara inisiatif oleh warga Kaliwadas tersebut patut dicontoh oleh semua warga Kota Serang.
“Untuk masyarakat lain boleh, sangat boleh dilakukan seperti ini, malah hal ini bisa dijadikan contoh untuk masyarakat lainnya, agar peduli terhadap lingkungan sekitarnya, meskipun tidak sepenuhnya dibantu oleh Pemerintah Kota Serang,” tuturnya.
Ia mengatakan warga Kaliwadas sangat aktif dalam merawat dan membangun drainase sekaligus menutup drainase agar sampahnya tidak berserakan.
“Drainase ini ditutup tapi ada bak kontrol, ini pembangunannya ada sebagian swadaya masyarakat ada sebagian bantuan pemerintah. Kami sangat mengapresiasi warga kaliwadas dengan kekompakannya,” ujar Syafrudin.
Adapun untuk pembangunan drainase tersebut sekitar 60 persen merupakan pembangunan dari pemerintah dan 40 persen dari warga. (*)
Reporter: Dani Mukarom
Editor: Sutanto Ibnu Omo