Warga Minta Kalimati Segera Dinormalisasi

Kepala Desa Kaserangan, Nurdin memperlihatkan kondisi Kalimati yang sudah tertutupi oleh ilalang, bahkan sampai menjadi daratan, beberapa hari lalu. Foto Agung Gumelar/Banten Ekspres

SERANG, BANTENEKSPRES.CO.ID – Sungai Ciujung Lama atau Kalimati yang membentangi beberapa kecamatan di Kabupaten Serang kerap dikeluhkan oleh warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi sungai. Pasalnya, kondisi Kalimati itu mengalami penyempitan dan pendangkalan yang menjadi penyebab banjir ketika musim penghujan tiba.

Pantauan di lokasi, kondisi Kalimati yang sangat memperihatinkan. Terlihat, sebagian besar areal sungai baik di bagian kiri ataupun kanan telah berganti menjadi daratan dan ditumbuhi oleh ilalang.

Bacaan Lainnya

Salah seorang warga Desa Kaserangan, Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang, Hafid mengatakan, wilayahnya selalu diterjang banjir ketika musim hujan yang diduga penyebabnya dari Kalimati yang tak dapat menampung debit air.

Kondisi ini sudah berlangsung sangat lama hingga saat ini belum ada upaya dari pemerintah daerah untuk menanggulanginya.

“Saya pernah denger katanya Kalimati mau dinormalisasi, tapi sampai sekarang belum terlaksana. Kalau Kalimati ini sudah dinormalisasi, saya yakin tidak akan terjadi banjir lagi di wilayah kami,” katanya, Minggu (6/8/2023).

Hafid mengaku, di wilayahnya pernah terjadi banjir parah mencapai 50 sentimeter hingga 1 meter, yang membuat air masuk ke rumah warga.

Tidak hanya itu, area persawahan itu tertutupi banjir yang mengakibatkan para petani pernah mengalami gagal panen.

“Sangat merepotkan kalau sudah banjir itu. Di sini mah langganan banjir kalau sudah masuk musim penghujan. Yang paling parah itu, deket kantor desa, air sampai masuk ke rumah warga,” ujarnya.

Hafid berharap, pemerintah daerah segera kembali melanjutkan proyek normalisasi yang sempat terhenti terhadap Kalimati yang berada di lingkungannya. Supaya, warga yang tinggal di areal tersebut nyaman dan tidak was-was ketika masuk musim penghujan.

Kepala Desa Kaserangan Nurdin mengatakan, proyek normalisasi Kalimati pernah dilakukan beberapa tahun lalu, namun tidak sampai ke wilayah Desa Kaserangan.

Ia berharap, normalisasi dapat kembali dilakukan sampai ke Desa Kaserangan, supaya banjir bisa diantisipasi dan persawahan di wilayahnya dapat teraliri oleh air sungai.

“Sekitar 2018 pernah dilakukan normalisasi, hanya 2 Kilometer saja, dimulai dari Desa Singaraja sampai Desa Pontang, belum sampai sini. Sungai ini sangat penting untuk warga sekitar, karena untuk pengairan sawah warga dan lainnya. Petani suka was-was kalau musim hujan karena air sering membanjiri pesawahan dan berpotensi gagal panen,” katanya.

Nurdin mengatakan, ada enam desa yang sering terdampak banjir diakibatkan kondisi Kalimati yang dangkal. Apabila nantinya dilanjutkan normalisasi ini, pihaknya berharap agar BBWSC3 dapat memberikan pinjaman alat berat dan mobil pengangkut tanah guna dapat dilakukan pengerukan.

“Tapi, sampai sekarang belum ada infromasi mengenai kapan normalisasi Kalimati dilanjutkan. Kalaupun nanti ada, kami siap membantu karena dipercaya nantinya bisa mengangkat potensi-potensi yang ada baik wisata air ataupun nelayan bisa sampai ke sini dengan perahunya,” ujarnya.

Reporter: Agung Gumelar

Editor: Sutanto Ibnu Omo

Pos terkait