SERANG, BANTENEKSPRES.CO.ID – Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Serang mulai memberlakukan tarif kepada pengunjung Stadion Maulana Yusuf Serang. Setiap motor yang masuk dikenakan tarif sebesar Rp2 ribu dan untuk mobil Rp3 ribu.
Kepala Disparpora Kota Serang Sarnata menuturkan, pemberlakuan tarif tersebut sudah sesuai mekanisme dan kajian Pemkot Serang, dengan melibatkan pihak ketiga sebagai pengelola.
“Sebelum kita mengelola parkir tentu ada mekanisme dan prosedur yang kita lalui, yang pertama kita melakukan hasil kajian analisis besaran sewa dan luasan sewa yang akan digunakan oleh parkir itu menggunakan tim aparsial dari tim aset BPKAD Kota Serang,” katanya, Kamis (31/8/2023).
Sarnata menjelaskan, pihak ketiga menyewa lahan di stadion seluas 4.000 meter persegi kepada Pemkot Serang sebesar Rp352 juta per tahun dan akan membagi hasil parkir sebanyak 20 persen untuk PAD.
Hal tersebut, lanjut Sarnata, akan mendorong pertumbuhan PAD Kota Serang dan pembangunan fasilitas di area Stadion Maulana Yusuf Serang.
“Jadi ini cukup siginifikan menurut kami, karena kami juga ingin membantu pemerintah terus mendorong untuk naiknya pendapatan daerah. Tujuan parkir ini untuk mendorong atau mendukung pendapatan asli daerah dari sisi parkir khusus,” ucapnya.
Bagi warga yang masuk ke area stadion selama 15 menit kurang, kata Sarnata, tidak akan dikenakan tarif. Hal tersebut menjadi salah satu perjanjian dengan pihak ketiga.
“Tapi kalau lebih dari 15 menit mereka bayar, tidak semua masyarakat dikenakan sesuai dengan perjanjian kerja sama kami,” katanya.
Disparpora menargetkan pendapatan asli daerah dari sistem berbayar ini sebesar Rp320 juta per tahun.
“Nanti 20 persen masuk pajak Bapenda. Ada dua kewajiban pihak ketiga ini, pertama sewa lahan yang kedua dikenakan pajak parkir 20 persen per retribusi,” katanya.
Selain untuk mendukung peningkatan PAD, lanjut Sarnata, sistem berbayar ini juga untuk menertibkan area stadion dari pedagang yang semrawut. “Sehingga secara berangsur-angsur kita bisa tertibkan secara berkala,” lanjutnya.
Ia mengungkapkan, ada beberapa keluhan dari masyarakat terkait sistem masuk berbayar tersebut, namun sudah diberikan sosialisasi dan pemahaman.
“Tapi kami memberikan pemahaman, sampai hari ini tidak ada keluhan-keluhan yang sangat prinsip. Kita sudah melakukan sosialisasi selama satu minggu, sudah mulai diberlakukan, giatnya juga sudah diberlakukan cuman memang tidak berbayar hanya memberi tahu,” katanya.
Salah satu warga Cipare, Kota Serang, Audindra Kusuma menyambut baik sistem berbayar yang diberlakukan oleh Disparpora Kota Serang saat akan masuk ke area stadion.
“Bagus, ini lebih terstruktur daripada parkir liar dan lebih jelas pendapatannya nanti ke mana,” katanya.
Menurutnya, sistem ini juga bisa lebih tertib dan lebih aman bagi pengunjung yang membawa kendaraan bermotor.
“Yang penting keamanannya saja dipastikan lagi, jangan sampai kita masuk tapi tidak aman, nanti rugi kita,” katanya.
Reporter: Dani Mukarom
Editor: Sutanto Ibnu Omo