2 Bulan, Tim Damkar Lebak Tangani 20 Kasus Kebakaran Lahan

Kebakaran lahan kosong di Perum Royal Garden Rangkasbitung terjadi beberapa hari lalu akibat pembakaran sampah, Rabu (6/9/2023). Foto Ahmad Fadilah/Banten Ekspres

LEBAK, BANTENEKSPRES.CO.ID – Dinas Satpol PP dan Damkar Lebak mencatat dalam dua bulan terakhir bahwa kebakaran lahan dalam beberapa hari terakhir di wilayah Kabupaten Lebak meningkat dan sering terjadi. Sehingga, dibutuhkan kesadaran masyarakat dalam pencegahannya.

Kepala Satpol PP dan Damkar Lebak, Dartim, mengatakan, dalam sehari, pihaknya pernah menerima tiga laporan terjadinya kebakaran lahan. Bahkan, dalam dua pekan terakhir ini meningkat.

Bacaan Lainnya

“Iya, laporan mengenai peristiwa kebakaran lahan cukup sering kami terima selama musim kemarau,” kata Dartim kepada wartawan, Rabu (6/9/2023).

Menurut Dartim, lahan terbakar kemungkinan karena lahan yang kering dan kelalaian dari pemilik lahan. Salah satunya bisa karena membuang puntung rokok sembarangan, pembukaan lahan dengan cara dibakar atau pembakaran sampah.

“Untuk mencegah terjadinya kebakaran, kami juga mengimbau masyarakat agar tidak membuka atau membersihkan lahan dengan cara dibakar, karena api berpotensi membesar apalagi jika ditinggal,” tutur Dartim.

Begitu juga saat membakar sampah dan memasak, warga diminta untuk memastikan apinya sudah benar-benar padam ketika sudah selesai.

“Periksa juga instalasi listrik dan putuskan aliran listrik pada alat elektronik yang tidak digunakan,” tuturnya.

Petugas Damkar, Ade Apriyadi mengatakan, sejak Agustus hingga awal September, sekitar 15 peristiwa kebakaran lahan yang dilaporkan. Dia menduga, banyak kejadian yang tidak dilaporkan ke pemerintah.

“Kalau dengan yang tidak dilaporkan kemungkinan mencapai 20 kasus lebih. Tersebar di wilayah selatan, Gunungkencana, Cileles, Rangkasbitung, Maja dan wilayah lain,” ungkap Ade.

Ade juga mengatakan, selain kebakaran lahan, kebakaran rumah warga atau tempat usaha di musim panas saat ini juga sering terjadi, belum lama ini perusahaan peternakan ayam di Maja yang menghanguskan seluruh bangunan kandang ayam yang terbuat dari bambu dan kayu yang mudah terbakar.

“Kami juga selain menangani kebakaran lahan, juga kebakaran rumah dan tempat usaha yang terus meningkat akhir-akhir ini,” ungkapnya.

Dikatakan Ade, kurangnya kesadaran masyarakat apalagi di musim kemarau menjadi salah satu faktor terjadinya kebakaran lahan.

“Iya mulai dari membuang puntung rokok sembarangan, dan membuka lahan dengan cara dibakar. Ketika api semakin membesar karena lahan yang kering menjadi sulit dipadamkan apalagi saya ini musim kemarau dengan angin yang cukup kencang,” ucapnya.

Reporter: Ahmad Fadilah

Editor: Sutanto Ibnu Omo

Pos terkait