Warga Lebak Keluhkan Air PDAM Keruh Pekat

Seorang warga di Rangkasbitung memperlihatkan air PDAM yang warnanya keruh pekat, Senin (11/9). Foto Ahmad Fadilah/Banten Ekspres

LEBAK, BANTENEKSPRES.CO.ID – Warga Kabupaten Lebak mengeluhkan air PDAM yang keruh. Menurut warga, air keruh ini sudah cukup lama mengalir ke rumah-rumah mereka, namun hingga sekarang masih belum teratasi. Bukan hanya keruh, aliran air juga tersendat, tidak mengalir setiap hari.

Suryana, warga Kecamatan Rangkasbitung mengatakan, air keruh di tempat tinggalnya bukan hal baru. Biasanya air jadi keruh jika berbarengan dengan pengerjaan sejumlah proyek atau Sungai Ciujung yang jadi sumber utama air.

Bacaan Lainnya

“Ga jelas kenapa air PDAM selalu keruh, bahkan distribusi airnya tersendat tidak setiap hari mengalir,” kata Adit kepada wartawan, Senin (11/9/2023).

Suryana menjelaskan, air yang mengalir ke kamar mandinya bahkan sampai berwarna coklat pekat. Sehingga, dirinya sampai menguras bak mandi berkali-kali. Namun, tetap saja air keruh tak bisa bersih.

“Sampai sekarang kondisinya masih sangat keruh, padahal baru banget bak mandi dikuras. Sebelum dikuras itu coklat pekat, benar-benar kayak warna susu cokelat,” ungkapnya.

Dengan kondisi air coklat pekat, dia dan keluarganya khawatir berdampak pada kesehatan jika dipakai mandi apalagi minum. Untuk mandi dan minum, dia terpaksa membeli air isi ulang atau meminta kepada tetangga yang mempunyai air bor.

“Dalam kondisi air kayak gitu kayaknya mending nggak mandi, karena benar-benar coklat pekat. Tapi biasanya kalau keluarga aku itu ganti pakai air galon dulu untuk cuci muka dan sikat gigi. Nah, tapi balik lagi ke tiap orang, karena nggak semua mau melakukan itu dengan alasan buang-buang duit,” tuturnya.

 Adit mengaku, mereka sudah melapor ke  kantor PDAM dan earga berharap permasalahan air keruh ini segera tuntas.

“Sebagian warga negara yang baik, kami tetap membayar tagihan, walau kami tidak puas dalam pelayanannya,” kata dia.

Terpisah, Ajis Suhendi,  Asda ll Pemkab Lebak Bidang Pembangunan dan Perekonomian menyarankan agar wartawan menghubungi Kabag Perekonomian.

“Ke Kabag Perekonomian ya konfirmasinya,” saran Ajis.

Sementara Kabag Perekonomian, Iman, mengaku akan mempertanyakan penyebab keruhnya air ke pihak PDAM. Karena urusan teknis yang lebih mengetahui adalah manajemen.

“Ini urusan teknis, saya akan tanyakan dulu kepada PDAM,” katanya.

Reporter: Ahmad Fadilah

Editor: Sutanto Ibnu Omo

Pos terkait