SERANG, BANTENEKSPRES.CO.ID – Penantian bertahun-tahun warga Kelurahan Unyur dan Kaligandu, Kota Serang terhadap frontage akhirnya terbalas. Pembangunan frontage saat ini memasuki tahap akhir. Frontage itu sudah terpasang rambu-rambu lalu lintas dan palang pintu kereta.
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia bersama Pemkot Serang akan mencabut patok yang menghalangi frontage Unyur pada Rabu 13 September 2023.
Walikota Serang Syafrudin mengatakan, frontage Unyur bisa digunakan setelah patok dibuka oleh Kementerian Perhubungan dan pengaspalan jalan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Serang.
“Penggunaan ini semuanya sudah siap, termasuk palang pintu sudah ada, sirine juga sudah ada. Tinggal besok pencabutan patok dari Kementrian Perhubungan. Nanti akan kita dampingi semua,” kata Syafrudin saat memantau frontage Unyur, Selasa (12/9/2023).
Pengaspalan badan jalan yang masih berbatu, kata Syafrudin, sepanjang 32 meter akan dilakukan secepat mungkin. Karena rambu-rambu lalu lintas juga sudah siap.
“Setelah dicabut nanti, ada pengaspalan dari PU, yang sepanjang 32 meter, kiri 16 meter dan yang kanan 16 meter,” katanya.
Syafrudin juga menuturkan, jika pembangunan frontage Unyur sudah rampung maka akan dilanjutkan dengan pembangunan flyover Unyur-Kaligandu. Flyover ini dibangun untuk mengurai kemacetan di Kaligandu dan Unyur.
“Mudah-mudahan pelaksanaan untuk bisa digunakan dalam rangka ada pembangunan flyover di 2024, mudah-mudahan dalam satu minggu ini bisa digunakan,” ujarnya.
Sekretaris Dinas PUPR Kota Serang Muhammad Ibra Gholibi mengatakan, pihaknya butuh satu minggu untuk menuntaskan pembangunan terakhir jalan frontage Unyur.
“Jalan frontage ini sesuai dengan arahan Pak Wali (Walikota Syafrudin) besok akan kita bongkar patok-patoknya. Perbaikan jalan kurang lebih sejauh 30 meter selebar 6 meter,” katanya.
Ibra mengatakan, pihaknya belum bisa bekerja menuntaskan frontage Unyur jika patok yang dipasang oleh Kementerian Perhubungan belum dicabut.
“PU bisa melaksanakan mulai besok, karena kita sudah janji dengan kementerian besok dilakukan pencabutan,” katanya.
Ia menjelaskan, pembangunan tersebut diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp80 juta dengan menggunakan anggaran pemeliharaan.
Reporter: Dani Mukarom
Editor: Sutanto Ibnu Omo