SERANG, BANTENEKSPRES.CO.ID – Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan digelar secara serentak pada tahun 2024 nanti nampaknya tidak membuat perolehan investasi di Provinsi Banten surut. Malah, ditengah panasnya kontestrasi Pemilu 2024, realisasi Investasi di Banten melaju tumbuh ke tren yang positif.
Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Banten mencatat realisasi investasi di Provinsi Banten per bulan September 2023 sudah mencapai Rp78 Triliun (T). Jumlah realisasi investasi itu sudah menembus target Provinsi Banten yakni Rp60 T.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala DPMPTSP Banten Virgojanti dalam acara ekspos realisasi investasi triwullan ke III di Hotel Le Dian, Kota Serang, Selasa 7 November 2023.
Katanya, tumbuhnya tren investasi ke arah positif menjelang Pemilu 2024 ini tidak terlepas dari kondisi di Banten yang kondusif. Bahkan, Pemprov Banten pun memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya di wilayah Banten.
“Alhamdulillah realisasi investasi kita sudah mencapai 100 persen lebih, dari target Rp 60 Triliun, kita sudah capai Rp78 T. Artinya kita sudah mencapai 131 persen,” kata Virgojanti dalam sambutannya.
Virgojanti menerangkan, berdasarkan hasil realisasi investasi yang dihitung pada triwullan ke III perbulan Juli-September 2023, realisasi investasi pertriwullan ke tiga mencapai Rp28,04 T.
Realisasi itu terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Untuk PMA sebesar Rp17,97 T, dan PMDN sebesar Rp10 T.
“Realisasi investasi pada triwullan ke III ini mengalami pertumbuhan dibandingkan triwullan ke III periode 2022. Dimana pada triwullan ke III tahun 2022 lalu realisasinya hanya sebesar Rp23,78 T dengan PMA sebesar Rp13,60 T, dan PMDN sebesar Rp10.18 T,” ungkapnya.
Dari Rp78 T itu 29,80 persennya disumbang oleh sektor kimia dan farmasi yang mencapi Rp23,43 T dengan 1.302 proyek. Disusul oleh sektor Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran dengan perolehan investasi mencapai Rp.14,00 T (17,81%).
Lalu sektor listrik, air dan gas sebesar Rp.6,91 T (8,79%), jasa transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp.6,47 T (8,24%) dan jasa lainnya sebesar Rp.5,00 T (6,37%) dengan 3.320 Proyek.
“Banten secara nasional memang betul mayoritas usaha-usaha besar industri hulu untuk industri kimia ini banyak dibaca, nah tentunya ke depan kita ingin ke depan akan ada hilirisasi. Jadi jangan hanya bahan baku saja, tapi dari setengah menjadi barang jadi, misalnya industri biji besi, plastik dan bahan tekstil,” jelasnya.
Berdasarkan daerah, realisasi investasi terbesar disumbang paling besar oleh Kota Cilegon yang mencapai Rp28,15 T, disusul oleh Kabupaten Tangerang sebesar Rp22,84 T, Kota Tanggerang sebesar Rp12,35 T, Kabupaten Serang sebesar Rp7,34 t.
Kota Tangerang Selatan sebesar Rp5,97 T, Kabupaten Lebak sebesar Rp1,26 T, Kabupaten Pandeglang sebesar Rp502 Milliar, dan Kota Serang sebesar Rp209 Milliar.
Virgo mengatakan, Pemprov Banten terus mendorong pertumbuhan ekonomi disetiap daerahnya. Namun, pihaknya menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi industri haruslah memperhatikan wawasan lingkungan. Pihaknya tidak ingin, perkembangan industri khususnya didaerah konservasi malah merusak kelestarian lingkungan yang ada.
Dengan capaian itu, pihaknya optimis pada tahun 2023 ini Banten bisa mengejar target realisasi investasi yang ditargetkan oleh Pemerintah Pusat yakni sebesar Rp82,97 T.
“InsyaaAllah target nasional itu bisa kita kejar dengan kerjasama kita semua, yang mana kita pada triwulan ke III ini realisasinya sudah mencapai 131 persen untuk target daerah dan 95 persen untuk target nasional,” katanya.
Dengan segala potensi yang ada, target dari nasional itu dapatlah tercapai. Bahkan, kedepan pihaknya menginginkan target daerah realisasi investasi di Banten bisa mencapai Rp100 T pertahun.
Untuk mencapai hal tersebut, pihaknya pun terus melakukan kolaborasi dengan Pemerintah di Kabupaten dan Kota di Banten dan meningkatkan pelayanan perizinan. Sebab, kata Virgo, pelayanan merupakan salah satu kunci yang dapat menggaet para investor agar dapat menanamkan modalnya di Banten.
“Kita selalu ingatkan kepada DPMPTSP di Kabupaten Kota untuk bagaimana memberikan layanan terbaik, dan membangun iklim investasi di masing-masing wilayahnya secara kondusif,” terangnya.
Ia menegaskan, pihaknya tidak akan membeda-bedakan antara perusahaan besar maupun pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sebab, keduanya memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian daerah.
“Nah kita berpikir bukan investasi dari luar saja termasuk ke investasi lokal juga dalam artian termasuk ke dalam investasi penanaman modal dalam negeri dari berbagai kelas usaha, mulai usaha kecil kemudian menengah dan besar. Jadi kita tidak membeda-bedakan layanan baik itu usaha kecil, usaha besar atau menengah, semuanya kita layani dengan baik,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Banten Al Hamidi yang hadir dalam rilis investasi banten triwulan III 2023 mengatakan, Pemprov Banten saat ini tengah membuka lebar-lebar keran investasi dari berbagai sektor khususnya pariwisata dan UMKM.
Ia menyebut, sektor pariwisata dan UMKM merupakan sektor yang menggiurkan. Pihaknya pun membuka keran dengan memfasilitasi dan memudahkan berbagai perizinan bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya di wilayah Banten.
“Realisasi investasi kita sudah lebih dari 100% itu menunjukkan bahwa Banten ini aman, yang artinya investasi bisa masuk ke sektor apapun juga termasuk dari sektor pariwisata. Nah ini menunjukkan ada segmen yang positif terkait dengan pengembangan usaha UMKM dan di Banten sangat banyak investasi itu,” ujar Al Hamidi.
Al Hamidi menerangkan, Banten memiliki potensi yang kuat dalam pengembangan investasi sektor pariwisata. Hal itu dipertegas dengan banyaknya potensi pariwisata di Banten.
Bahkan, kunjungan jumlah pariwisata di Banten meningkat 300,25% per tahun dari 2022 kemarin sampai 2023 ini.
“Itu menunjukkan bahwa pariwisata di Banten menunjukan kemajuan yang signifikan, jadi dari jumlah kunjungan yang meningkat secara otomatis PDRB nya meningkat,” pungkasnya. (adv)