SERANG — Digitalisasi pada desa diyakini akan meningkatkan pembangunan dan kemasyarakatan di desa. Hal itu diungkapkan Pj Gubernur Banten Al Muktabar dalam sambutan pada acara Bimbingan Teknis Aplikasi Digital Desa Digdaya (Digital dan Berbudaya) Provinsi Banten di Hotel Le Dian Kota Serang, Rabu (3/1) malam.
“Aplikasi Digital Desa ini adalah alat yang dapat menjadi positif dengan mengedepankan budaya dan kearifan lokal serta dapat juga digunakan sebagai peta jalan untuk mempercepat kesejahteraan bersama,” katanya.
Ia menjelaskan, transformasi digitalisasi melalui aplikasi berbasis internet juga dapat memandu pemerintahan desa untuk mendapatkan asas-asas akuntabel dan transparan sehingga masyarakat dengan mudah, cepat, dan menyeluruh diberikan pelayanan publik yang semakin terintegrasi sesuai kebutuhan masyarakat.
Tak hanya itu, kata Al Muktabar, tugas-tugas kepala desa untuk melayani juga dimudahkan untuk diakses masyarakat sehingga banyak hal yang positif dari penggiatan sistem digital, termasuk sistem digital bagi desa.
“Saya meyakini para pengembang aplikasi digital dapat memperluas cakupan sehingga memudahkan proses-proses perencanaan, pelaksanaan hingga ke pelaporan pemerintahan desa yang dipertanggungjawabkan kepada masyarakat”, ujarnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Provinsi Banten, Uhadi mengatakan bahwa dalam kesempatan itu pihaknya menyematkan Al Muktabar sebagai Bapak Digitalisasi Desa. Hal itu diberikan atas respons cepat terhadap digitalisasi pemerintahan dan mengimbau para kepala desa agar dapat mempercepat digitalisasi desa.
“Beliau meminta kita para kepala desa untuk memulai membuat digitalisasi desa respons sekali. Sehingga beliau sebagai Pj Gubernur dan juga sebagai Bapak Digitalisasi Desa,” tuturnya.
Menurut dia, melalui digitalisasi desa diharapkan para kepala desa menjadi inovatif dan maju, serta dapat mengangkat potensi-potensi desa dan mengedepankan pelayanan kepada masyarakat.
“Harapannya digitalisasi desa sebagai upaya para kepala desa agar inovatif dan maju. Potensi-potensi desa bisa terangkat dan juga misalnya kita para kepala desa sedang tidak ada di tempat juga terus dapat melayani masyarakat,” terangnya.
Darektur Tri Digdaya Nawasena, Nanang mengatakan Aplikasi Digitalisasi Digdaya memiliki banyak fitur seperti informasi desa, data sarana dan prasarana desa, potensi desa, kependudukan, bantuan sosial, lahan produktif, sistem geospasial desa, informasi BMKG, UMKM Market, serta layanan administrasi Desa.
“Sehingga selain bermanfaat untuk masyarakat dan para kepala desa, data yang ada pada sistem ini juga dapat menjadi acuan untuk menentukan suatu kebijakan di tingkat provinsi maupun Kabupaten,” paparnya. (mam/tnt)