SERANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Serang bersama Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian (BBWSC3) mulai mengkaji rencana pembangunan bendungan karet di Kecamatan Kasemen.
Bendungan tersebut dirancang agar bisa mengatur debit air di Sungai Cibanten dan mengantisipasi kejadian banjir seperti beberapa tahun yang lalu.
Kepala BBWSC3, I Ketut Jayada menjelaskan, teknologi yang cocok dipakai di wilayah Kota Serang adalah bendung karet. Teknologi bendung karet dianggap cocok karena bisa bergerak dan naik turun mengatur air.
“Salah satunya bendungan yang bisa bergerak itu bendung karet kalau saat banjir kapasitasnya besar dia harus dikempes,” katanya saat diwawancarai, Kamis (4/1).
Tidak hanya itu, jika sudah ada bendungan, nantinya air sungai bisa dimanfaatkan oleh PDAM sebagai pasokan air bersih, karena bendungan karet tersebut bisa mencegah air asin mengalir ke sungai.
“Anggaran belum dipastikan, masih kita desain dulu, tapi kita ajukan tahun ini pasti,” ujarnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Serang Yedi Rahmat menuturkan, membangun Kota Serang harus dilakukan dari sisi infrastruktur maupun dari sumber daya air, karena dua hal tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
“Ke depan mungkin untuk bendungan karet akan kami tinjau, mudah-mudahan Kementerian PUPR dapat membangun teknologi yang bagus untuk penampungan air di Kota Serang,” tuturnya.
Pembangunan bendungan karet ini, kata dia, menggunakan pembiayaan murni dari APBN. Karena jika pembiayaan dari APBD Pemkot Serang tidak memadai.
“Mungkin bendungan itu baru rencana untuk ke depan, maka kami juga pengen tahu kondisi saat ini,” ucapnya. (dan/tnt)