TANGERANG — Seluruh petugas penyelenggara Pemilu 2024 diminta menjalani skrining riwayat kesehatan melalui BPJS Kesehatan. Hal ini untuk pemantauan risiko kesehatan penyelenggara Pemilu 2024.
Divisi Partisipasi Masyarakat dan SDM pada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Rajeg, Muhammad Taufik Harahap mengatakan, sejumlah petugas telah melakukan skrining riwayat kesehatan.
“Skrining riwayat kesehatan, untuk pemantauan terhadap risiko kesehatan penyelenggara Pemilu 2024, apakah masuk dalam kategori berisiko atau tidak berisiko penyakit,” kata Muhammad Taufik Harahap, Kamis (4/1).
Di Kecamatan Rajeg, jelasnya, ada sebanyak 3.339 orang pada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dari 477 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Lalu, ada sebanyak 39 orang Panitia Pemungutan Suara (PPS) berikut 39 orang sekretariat PPS dari 12 PPS desa dan 1 PPS kelurahan.
Kemudian, 5 orang Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) berikut 3 orang sekretariat PPK dan 2 orang pembantu PPK.
“Jadi, total ada 3.427 orang penyelenggara Pemilu 2024, yang harus mengikuti skrining riwayat kesehatan melalui link yang disediakan BPJS Kesehatan di wilayah kami,” jelasnya.
Dengan mengakses link yang disediakan BPJS Kesehatan, tambahnya, penyelenggara Pemilu 2024 menjawab sekitar 47 pertanyaan. Antara lain apakah suka merokok, apakah mengonsumsi kopi dan lain-lain. (zky)