Banjir di Kelurahan Petir Rendam 40 Kepala Keluarga

Banjir
Camat Cipondoh, Khotibul Imam didampingi pihak kepolisian saat meninjau lokasi banjir di Kelurahan Petir, Minggu (7/1). (Abdul Aziz Muslim/Banten Ekspres)

KOTA TANGERANG—Curah hujan yang mengguyur wilayah Kota Tangerang pada sejak Sabtu (6/1) sore hingga Minggu (7/1) mengakibatkan banjir di beberapa titik. Salah satunya di wilayah Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

Sedikitnya tiga RW di Kelurahan Petir, Kecamatan Cipondoh terendam banjir setinggi 80 sentimeter, Minggu (7/1). Dari insiden ini, sebanyak 40 KK warga petir terdampak.

Bacaan Lainnya

Camat Cipondoh, Khotibul Imam mengungkapkan,sebanyak 40 kepala keluarga (KK) dari tiga RW yaitu RW 05, 06 dan 07 diungsikan lantaran rumahnya terendam banjir dengan ketinggian sekitar 80 sentimeter.

“Mereka masih mengungsi dan mereka diberikan bantuan dari Dinsos, Kelurahan dan Kecamatan juga berupa sembako dan kebutuhan lainnya,” kata Khotibul Imam saat dihubungi, Minggu (7/1).

“Pemberian bantuan dilakukan oleh pak PJ Wali Kota ya g sempat meninjau ke lokasi banjir di petir,” sambungnya.

Dia memaparkan, bencana banjir di Kelurahan Petir itu merupakan luapan air Kali Angke yang hulunya dari wilayah Bogor. Menurutnya, apabila di wilayah Bogor terjadi hujan deras, kiriman air melalui Kali Angke tersebut sebagian wilayah Kelurahan Petir tersebut akan terendam air.

“Sebenernya di Petir itu unik. Kenapa saya katakan unik? Kadang-kadang disini gak hujan tau-tau di wilayah itu banjir karena kiriman dari Bogor yang intensitas hujannya deres. Tapi kalau disini hujan deres, di wilayah Bogor gak hujan di petir itu malah gak banjir. Banjir dari kali Angke itu kan kiriman dari wilayah Bogor,” paparnya.

Dikatakan, terjadinya banjir di wilayah Kelurahan Petir itu lantaran Penurapan Kali Angke yang belum rampung. Oleh karenanya, untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya banjir di wilayah tersebut sebagai solusi harus ada intervensi dari Dinas PUPR Kota Tangerang untuk memaksimalkan penyerapan Kali Angke tersebut.

“Kemudian harus ditambah pompa-pompa intinya yang sekarang ini belom maksimal perupanannya. Tapi tadi sudah koordinasi rencananya akan dimaksimalkan,” imbuhnya.

Selain itu, Khotibul juga menguraikan titik lokasi banjir di lingkungan warga RW 2, Kelurahan Cipondoh, Kecamatan Cipondoh. Menurutnya, di wilayah tersebut terjadinya banjir lantaran daerah resapan air yang dibangun perumahan Lake View dan Asrama haji.

“Sebelum dibangun perumahan dan Asrama haji disitu memang sawah tempat resapan air,” ungkap Khotibul.

“Sekarang warga yang ada di pinggir-pinggir itu kena imbasnya, yang harusnya air ke sawah itu karena sekarang sudah jadi perumahan,” tukasnya.

Sebelumnya, pihak pengembang perumahan Lake View sempat menjanjikan kepada warga sekitar akan membangun dan menata drainase secara maksimal dalam mengantisipasi dan mencegah terjadinya banjir di lingkungan sekitar. Namun pihak pengembang hingga saat ini tidak memenuhi janjinya kepada warga sekitar.

“Terkait janji penataan drainase yang dijanjikan pengembang tidak terlaksana. Sama pengembang perumahan Lake View memang sudah ada perjanjian dan sudah ditandatangani oleh RT dan warga Perumahan Lake View bahwa mereka akan mengantisipasi tentang banjir segala macem kalau ada hujan,” tukasnya

Sempat terjadi protes dari warga sekitar, karena dulu belum ada perumahan warga tersebut tidak kebanjiran, sekarang ada perumahan tersebut malah jadi banjir,” bebernya.

Setelah diadakan komunikasi, akhirnya pihak pengembang pun merestui membuka saluran air aliran dari warga RW 02 Kelurahan Cipondoh yang sempat ditutup.

“Setelah kita komunikasikan akhirnya dibuka kembali, kita bersama warga jebol tembok yang di Lake View itu dibuka untuk mengalirkan air,” tandasnya.

Selain itu, pihaknya bersama Dinas PUPR Kota Tangerang pun telah memitigasi banjir di wilayah RW 02 Kelurahan Cipondoh dengan membersihkan saluran air yang sempat tersumbat oleh sampah dan melakukan penyedotan air.

“Kita langsung gerak cepat dengan pihak BPBD dan PUPR, sebenarnya dari pihak pengembang juga sudah menyiapkan mesin sedot tapi tidak maksimal. Jadi sekarang ditambah lagi saluran air yang sebelumnya mampet karena sampah sekarang sudah dibersihkan oleh dinas PUPR,” pungkasnya. (ziz)

Pos terkait