SERANG — Sejumlah wilayah di Kota Serang terendam banjir. Hal itu akibat intensitas hujan yang cukup tinggi. Diperparah oleh saluran drainase tidak berfungsi dengan baik. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang Diat Hermawan mengatakan, saat ini telah terjadi banjir di sejumlah titik jalan yang ada di Kota Serang.
Setidaknya terdapat lima wilayah yang mengalami banjir. “Ada lima titik banjir di Kota Serang akibat hujan deras yang mengguyur sejak pagi menjelang siang. Ini karena intensitas hujan cukup tinggi, ditambah lagi saluran drainase yang tidak berfungsi dengan baik” ujarnya, Minggu (7/1).
Kendati demikian, akibat banjir tersebut, tidak ada korban jiwa, rumah rusak maupun sarana fasilitas umum dan fasilitas sosial yang rusak. “Upaya yang dilakukan oleh tim adalah koordinasi, melakukan monitoring ke lapangan, membantu warga di lokasi, menurunkan personil, dan melakukan pendataan untuk wilayah yang terdampak,” ujarnya.
Adapun lima wilayah yang mengalami banjir itu, kata Diat, yaitu pertama Jalan Samaun Bakri Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang. Kedua, Jalan KH Sulaeman Kelurahan Kagungan Kecamatan Serang. “Ketiga Jalan Raya Cilegon, Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan. Keempat Jalan Bhayangkara, dan terakhir yaitu Pasar Rau,” ucapnya.
Banjir setinggi 30 sentimeter juga merendam Jalan KH. Abdul Fatah Hasan, Cipare, Kecamatan Serang, tepatnya di depan SMKN 1 dan 2 Kota Serang. Salah satu warga setempat, Asnawi mengatakan, banjir tersebut kerap terjadi jika turun hujan deras. Ia menduga banjir tersebut akibat buruknya sistem drainase.
“Sering kebanjiran, apalagi kalau hujan deras sejam dua jam pasti banjir, kayaknya drainasenya tersumbat,” kata Asnawi. Ia menuturkan, seharusnya memasuki musim penghujan pemerintah Kota Serang melakukan pengecekan dan perbaikan sistem drainase agar ketika hujan tidak terjadi banjir. “Harusnya kalau udah sering banjir gini dilakukan perbaikan jangan dibiarkan begitu aja,” tuturnya.
Menanggapi kejadian banjir tersebut, Penjabat (Pj) Wali Kota Serang Yedi Rahmat mengatakan, banjir tersebut disebabkan adanya penyempitan saluran air atau drainase. “Ternyata ada penyempitan saluran air. Nanti kita akan lakukan segmentasi dan pembersihan selokan agar aliran ini kembali besar,” ujarnya.
Atas kejadian tersebut, kata Yedi, banyak warga yang terdampak. Ke depan pihaknya akan memperbaiki sistem perairan dari hulu hingga hilir agar tidak lagi terjadi banjir. Dirinya juga mengaku telah memerintahkan Dinas PUPR agar segera melakukan perbaikan.
“Mungkin dari tim Dinas PUPR dan yang lainnya untuk segera mengatasi banjir ini, karena untuk masyarakat kita semua. Sedangkan untuk jangka panjang, kita akan melakukan pelebaran aliran air di wilayah tersebut,” katanya. (dan)