40 Warga Petir Kembali ke Rumah, Banjir Mulai Surut

Warga
Camat Cipondoh, Khotibul Imam bersama jajarannya saat mendampingi PJ Wali Kota Tangerang, Nurdin saat meninjau lokasi banjir di Kelurahan Petir, belum lama ini. (Abdul Aziz Muslim/Banten Ekspres)

KOTA TANGERANG—Sebanyak 40 kepala keluarga (KK) yang rumahnya sempat terendam banjir dengan ketinggian air hingga 80 sentimeter di tiga RW Kelurahan Petir Kecamatan Cipondoh sudah dipulangkan dari lokasi pengungsian, Senin (8//1/2024). Meski demikian, warga Kelurahan Petir tersebut tetap mewaspadai kembali terjadinya banjir.

Camat Cipondoh, Khotibul Imam mengungkapkan, sebanyak 40 kepala keluarga (KK) dari tiga RW yaitu RW 05, 06 dan 07 sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Sebab, kondisi di lingkungan di tiga RW tersebut sudah kembali normal.

Bacaan Lainnya

“Mereka sudah dipulangkan dari tempat pengungsian. Sudah kembali normal, jadi mereka bisa kembali pulang,” kata Khotibul saat ditemui, Senin (8/1/2024).

Dia meminta agar warga Kelurahan Petir tersebut tetap mewaspadai terjadinya kembali banjir di lingkungannya. Sebab, bencana banjir di Kelurahan Petir itu merupakan luapan air Kali Angke yang hulunya dari wilayah Bogor. Menurutnya, apabila di wilayah Bogor terjadi hujan deras, kiriman air melalui Kali Angke tersebut sebagian wilayah Kelurahan Petir tersebut akan terendam air.

“Banjir di titik lokasi itu kan karena luapan air dari Kali Angke kiriman dari wilayah Bogor. Kalau di Bogor hujan deras dengan intensitas tinggi maka air di Kali Angke dipastikan meluap ke lingkungan warga disitu,” ujarnya.

Dikatakan, terjadinya banjir di wilayah Kelurahan Petir itu lantaran penurapan Kali Angke yang belum rampung. Oleh karenanya, untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya banjir di wilayah tersebut sebagai solusi harus ada intervensi dari Dinas PUPR Kota Tangerang untuk memaksimalkan penyerapan Kali Angke tersebut. “Kemarin makanya cepat surut ditambah pompa-pompa untuk menyedot air,” tandasnya.

Oleh karenanya dia mengimbau masyarakat Cipondoh untuk mengantisipasi terjadinya genangan air maupun banjir di lingkungannya bersama-sama melakukan kerja bakti membersihkan saluran air dan menjaga kebersihan lingkungannya.

Selain itu, sebagai antisipasi, kata Khotibul, masyarakat perlu mengetahui informasi yang dilansir BMKG terkait prakiraan cuaca khususnya wilayah Kota Tangerang yang diprakirakan terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang.

Dia menambahkan, peralihan musim kemarau ke musim hujan merupakan fenomena alam yang biasa terjadi. Dia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kondisi kesehatan tubuh agar tetap prima karena dampak cuaca yang berubah-ubah.

“Diharapkan dengan terjaganya kebersihan dan kelancaran saluran air, maka bibit penyakit tidak dapat berkembang biak, sehingga kesehatan masyarakat pun dapat terjaga,” tutupnya. (ziz)

Pos terkait