SERANG — Kota Serang menjadi salah satu wilayah yang rentan terjadi banjir. Kerentanan itu terlihat ketika diguyur hujan deras, beberapa wilayah di Kota Serang langsung terendam banjir. Hal itu akibat sistem drainase tidak berfungsi dengan baik.
Salah satu titik yang kerap banjir yaitu Jalan Samaun Bakri, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang. Menanggapi hal itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Serang akan menyiapkan anggaran sekitar Rp15 sampai Rp20 miliar untuk pelaksanaan pekerjaan drainase di Jalan Samaun Bakri tersebut.
Penganggaran tersebut sesuai dengan detail engineering design (DED) yang telah disiapkan berdasarkan perencanaan peningkatan jalan dan saluran air.
Pejabat Fungsional Sumber Daya Air pada Dinas PUPR Kota Serang Mudrik mengatakan, pihaknya telah membuat DED untuk perbaikan dan pelebaran saluran drainase di Jalan Samauan Bakri Kota Serang yang sering terjadi genangan atau banjir ketika turun hujan.
“Untuk DED sendiri di Jalan Samaun Bakri sekitar Rp15 sampai Rp20 miliar, dan tentunya akan secepatnya kami lakukan sesuai dengan arahan dari pak Pj Wali Kota,” katanya, Senin (8/1).
Mudrik mengatakan, genangan air di Jalan Samaun Bakri sendiri terdapat tiga titik yang cukup parah. Di antaranya, di sekitaran pertigaan jalan, ujung jalan, hingga area tengah. Maka dari itu, Dinas PUPR Kota Serang membuat DED untuk kelanjutan proyek pekerjaan saluran air atau drainase di wilayah tersebut.
“Kami sudah memiliki DED untuk perbaikan jalan itu (Samaun Bakri), tinggal nanti kami mencari anggarannya saja. Apalagi, di (Jalan) Samauan Bakri terdapat tiga titik genangan air. Pertama di pertigaan, kemudian di ujung jalan, dan tengah,” ujarnya.
Pada bulan lalu, kata dia, Dinas PUPR Kota Serang telah melaksanakan proyek pekerjaan pelebaran drainase di salah satu titik di Jalan Samaun Bakri. Namun, masih terjadi genangan air ketika hujan karena belum secara merata terlaksana.
“Tahun kemarin kami mencoba pelebaran drainase pada ujung jalan. Termasuk betonisasi jalan, namun masih sedikit terdampak, tapi tidak terlalu tinggi,” katanya.
Oleh karena itu, untuk penanganan banjir yang diakibatkan dari terhambatnya saluran air, harus dilakukan secara berkelanjutan dan menyeluruh. Sehingga, permasalahan genangan yang terjadi dapat terselesaikan dengan maksimal.
“Penanganan saluran tidak bisa hanya melakukan di satu titik, harus menjadi satu kesatuan dan menyeluruh. Karena kalau tidak, nanti justru genangan akan berpindah, jadi itu yang sedang kami pikirkan ke depan,” ujarnya.
Saat ini, pihaknya telah melakukan pengecekkan di jalan tersebut sesuai arahan dan instruksi Pj Wali Kota Serang untuk memperlebar saluran drainase. Sebagai langkah awal, Dinas PUPR Kota Serang akan menambah lubang yang berfungsi menyerap air agar tidak meluber ke jalanan.
“Kami sudah melakukan pengecekan, dan memang ada beberapa hambatan, seperti crossing jalan, dan adanya bangunan, serta penyempitan di saluran. Langkah awalnya kami akan menambah lubang-lubang untuk mempercepat jalannya air mengalir dan mengurangi dampak genangan,” ujarnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Serang Yedi Rahmat mengatakan, untuk mengatasi banjir Pemkot Serang akan meminta Dinas PUPR memperlebar saluran pembuangan air, sehingga ke depan tidak lagi terjadi genangan. “Itu untuk jangka panjangnya. Jadi, kami akan melakukan pelebaran aliran air di wilayah tersebut,” tuturnya.
Diketahui, ada lima wilayah yang kerap terendam banjir, yaitu Jalan Samaun Bakri, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang. Kedua, Jalan KH Sulaeman Kelurahan Kagungan Kecamatan Serang.
Ketiga, Jalan Raya Cilegon, Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan. Keempat Jalan Bhayangkara Kelurahan Sumurpecung Kecamatan Serang dan terakhir yaitu Pasar Rau Jalan Penancangan Kelurahan Cinanggung. (dan/and)