TANGERANG — Menegakan displin kepada siswa tidak perlu dengan kekerasan. Ada cara yang lebih elegan dan siswa pun akan bisa disiplin mengikuti aturan sekolah dan bisa selalu dipatuhi.
Penerapan disiplin dengan metode halus, diterapkan SMPN 3 Kosambi. Para siswa, diberikan imbuan dan juga dengan cara pendekatan untuk mencapai tujuan kedisplinan.
Kepala SMPN 3 Kosambi Abdullah Hamidi mengatakan, penerapan disiplin pada siswa tidak perlu dengan kekerasan, karena sudah tidak zamannya memberikan sanksi kepada siswa dengan kekerasan. Akan tetapi, memberikan sanksi perlu agar siswa lebih berfikir.
”Biasanya kita berikan tugas, dengan tugas yang diberikan bentuk sanksi. Kalau tidak juga dilakukan, maka akan kita panggil orangtuanya untuk bisa diberikan bimbingan,”ujarnya kepada Banten Ekspres, Selasa (9/1).
Abdullah menambahkan, memang siswa banyak yang sering melakukan tindakan yang melawan peraturan, tetapi tergantung gurunya bagaimana mendidik siswa tersebut. Jika dilawan, maka mereka akan nambah melawan.
”Jadi, sebenarnya tidak perlu melakukan tindakan kekerasan terhadap siswa. Cara yang elegan adalah ikuti psikologis mereka. Jadi mereka bisa nyaman dan tidak akan melakukan pelanggaran-pelanggaran,” paparnya.
Ia menjelaskan, ada beberapa faktor siswa tidak mengikuti aturan sekolah, salah satunya yang sering ditemukan adalah siswa tersebut terlalu dimanja oleh orangtua, sehingga merasa dilindungi oleh orang tua dan tidak perlu mengikuti aturan sekolah.
”Orang tua juga harus bisa mendidik siswa. Kalau dimanjakan maka akan berdampak buruk bagi siswa. Untuk itu, cara mendidik harus di rubah,”tutupnya. (ran)