Selain RAT, penyebab koperasi tidak aktif di Provinsi Banten yaitu karena koperasi tidak melaksanakan rencana yang sudah disusun. Padahal, mereka sudah melakukan RAT.
“Karena tidak melaksanakan apa yang sudah direncanakan, ibaratnya hanya RAT formalitas, jadi dianggap sebagai koperasi tidak aktif,” ujarnya.
Maka dari itu, tahun ini pihaknya akan berupaya untuk terus membina koperasi yang ada di Banten, bahkan lebih jauhnya bisa mengakses produk keuangan dari perbankan.
“Mudah-mudahan apa yang ditargetkan tahun ini bisa tercapai,” terangnya.
Untuk mengaktifkan koperasi-koperasi tersebut, kata Agus, cara satu-satunya adalah dengan menutup koperasi tersebut lalu mendirikan dengan nama koperasi baru.
Sementara itu, Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, keberadaan koperasi sangatlah dibutuhkan, terlebih kali ini bisa berkolaborasi dalam upaya mengendalikan inflasi di Banten. Apalagi Klkoperasi merupakan soko guru perekonomian di Indonesia yang selalu memberikan dukungan pada pertumbuhan dan perekonomian nasional.