Mengatasi Balita Stunting, ASN Diminta Jadi Orang Tua Asuh

ASN
BERIKAN ARAHAN: Pj Wali Kota Serang Yedi Rahmat saat memberikan arahan kepada kepala OPD di acara Pemkot Serang beberapa waktu lalu. (PEMKOT SERANG FOR BANTEN EKSPRES)

SERANG — Pj Wali Kota Serang Yedi Rahmat meminta kepada seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Serang untuk menjadi orang tua asuh balita stunting.

Yedi menuturkan, penanganan stunting harus dilakukan secara bersama-sama dan dilakukan lintas organisasi perangkat daerah (OPD).

Bacaan Lainnya

“Itu seharusnya ke depan saya sendiri harus menjadi bapak angkat dan semua pejabat yang ada di Kota Serang harus menjadi bapak angkat untuk membantu perkembangan anak yang berdampak stunting,” katanya, Minggu (14/1).

Yedi belum bisa menyebutkan jumlah keseluruhan balita stunting di Kota Serang. Namun, ia memprediksi, jumlah balita stunting di Kota Serang masih di angka 1000 orang lebih.

“Kalau saya beberapa hari yang lalu waktu hari ibu melihat ada beberapa anak yang mengalami stunting di salah satu kecamatan. Mungkin masih banyak, kemungkinan lebih dari 1000,” ujarnya.

Sementara itu, untuk anggaran penanganan stunting, kata dia, ada pada setiap OPD, tidak terfokus pada Dinas Kesehatan.”Kalau bicara kemiskinan itu saling berhubungan, mangkanya dari mulai pendidikan, kesehatan, semua harus diperhatikan. Jadi, satu dengan yang lain saling beririsan,” ucapnya.

Dalam waktu dekat, pihaknya akan ke Bappenas dan ke Direktorat Perumahan PUPR untuk meminta bantuan terkait penanganan rumah tidak layak huni, karena hal tersebut berkolerasi terhadap terjadinya stunting.

“Karena melihat ada sekian ribu rumah tidak layak huni di Kota Serang itu masih banyak, kita akan meminta dukungan dari Pemerintah Pusat. Tidak mungkin semua harus dibebankan pada anggaran Pemkot Serang, harus ada peran pemerintah pusat,” katanya.

Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) II Pemkot Serang Yudi Suryadi menuturkan terkait data stunting pihaknya masih menunggu dari data nasional. Karena untuk saat ini belum keluar.

“Datanya kita masih menunggu dari pemerintah pusat karena untuk 2023 apakah ada kenaikan atau penurunan dibandingkan dengan tahun kemarin yang sudah disampaikan, jadi nunggu rilis,” tuturnya. (dan/and)

Pos terkait