Banten Defisit Beras, Gagal Panen Akibat El Nino

Banten Gagal Panen
PANEN PADI: Petani di Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak sedang memanen padi, Minggu (7/1). (AHMAD FADILAH/BANTEN EKSPRES)

SERANG — Beras menjadi masalah. Menjadi penyumbang inflasi yang membuat Banten masuk dalam 10 besar daerah dengan inflasi tinggi di Indonesia. Masalah baru muncul. Banten sebagai salah satu lumbung beras nasional, justru kekurangan stok beras hingga Februari.

Kepala Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten, Agus M Tauchid mengatakan, produksi beras pada Januari diperkirakan mencapai 73.132 ton. Jumlah tersebut belum bisa mencukupi kebutuhan konsumsi beras per bulannya yang mencapai 119.677 ton beras.

Bacaan Lainnya

“Kondisi ini menjadi defisit di bulan Januari ini,” katanya di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Selasa (16/1).

Ia menjelaskan, defisit ini terjadi lantaran kondisi kemarau panjang atau El Nino pada tahun lalu. Bahkan pihaknya sempat memprediksi akan terjadi panen raya seluas 12 ribu hektare. Namun sayangnya berdasarkan hasil verifikasi hanya terjadi panen pada 9.521 hektare pada Januari.

Pos terkait