TANGERANG — Jam belajar siswa SD di wilayah Kosambi terbagi dua waktu, ada yang pagi dan ada yang siang. Akan tetapi, hal tersebut tidak menggangu produktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM), dan masih terbilang efektif untuk siswa.
Bahkan, dua waktu yang dilakukan tersebut telah di susun oleh masing-masing sekolah. Ada beberapa faktor yang akhirnya sekolah menerapkan dua waktu, salah satunya sarana dan prasarana sekolah yang kurang sehingga di bagi menjadi dua waktu (shift) pagi dan siang.
Ketua PGRI Kecamatan Kosambi Romli mengatakan, kalau dilihat dari segi kebutuhan sekolah dengan dua waktu masih sangat efektif dan tidak menggangu aktivitas belajar siswa, bahkan di bagi dua waktu agar bisa lebih leluasa dan tidak menggangu aktivitas lainnya.
”Kalau pandangan saya, sekolah SD di wilayah Kosambi memang dibagi dua waktu. Tetapi, itu bukan menjadi kendala dalam memberikan materi pembelajaran. Kita sebagai guru, telah menyiapkan dan merancang waktu tersebut agar tidak membuat siswa kelelahan dalam belajar,” ujarnya kepada Banten Ekspres, Rabu (17/1).