Romli menambahkan, belajar dua waktu dibagi untuk kelas satu sampai tiga masuk pagi dan kelas empat sampai kelas enam masuk siang, kalau di satukan pagi semua maka tidak akan efektif karena hampir semua bangunan SD Negeri yang ada masih kurang dan harus dibagi menjadi dua waktu.
”Tidak hanya sarana dan prasarana yang akhirnya sekolah di bagi menjadi dua waktu, masalah SDM guru juga menjadi kendala jika di bagi satu waktu saja. Maka itu, dengan dua waktu ini bisa sangat bermanfaat dan sudah di racik sesuai dengan kurikulum yang ada,”paparnya.
Ia menjelaskan, sejauh ini memang yang terpenting tujuan materi pembelajaran yang paling di pikirkan, jika hanya satu waktu khawatir tujuan pembelajaran tidak tepat sasaran. Tetapi, jika di bagi menjadi dua tujuan target pembelajaran bisa tepat karena sudah diatur dalam aturan.
”Tujuan kita ya untuk bisa mencapai target pembelajaran tersebut, percuma kalau satu waktu tetapi target pembelajaran tidak tepat untuk apa. Yang penting, semua jadwal dan rencana pembelajaran sesuai dengan aturan yang ada serta menciptakan pendidikan yang berkualitas,” tutupnya.
Reporter: Randy Yasetiawan