Pemkot Serang Dinilai Tak Serius Tangani AKI dan AKB

Angka Kematian
Pegiat kesehatan masyarakat Teti Mulyati atau biasa disapa Kemuning menyoroti tingginya angka kematian ibu dan anak di Kota Serang. (Foto: Dani Mukarom/Banten Ekspres)

SERANG — Pegiat kesehatan masyarakat Teti Mulyati menyoroti tingginya angka kematian ibu dan anak di Kota Serang. Bahkan selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Berdasarkan catatan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang angka kematian bayi (AKB) pada 2023 mencapai 63 orang. Angka tersebut meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2022 yang berjumlah 32 kasus, sedangkan 2021 sebanyak 13. Sedangkan angka kematian ibu (AKI) pada 2023 ada 21 orang.

Bacaan Lainnya

Teti menuturkan, AKI dan AKB di Kota Serang termasuk sangat tinggi dibandingkan dengan kota dan kabupaten lain. Kenaikannya hampir tiga kali lipat pertahun.

“Sebanyak 63 itu untuk Kota Serang yang punya enam kecamatan itu sangat tinggi. Untuk angka kematian ibu itu yang sedang hamil ada enam orang, 15 orang yang sedang nifas, jadi ada 21 orang yang meninggal,” katanya saat diwawancarai BANTENEKSPRES.CO.ID, Senin (22/1).

Perempuan yang akrab disapa Kemuning itu menjelaskan, kenaikan AKI dan AKB di Kota Serang akibat penanganan yang tidak serius.

Pos terkait