Tiga hari sebelumnya, Sabar mengaku mendapat informasi dari warga bahwa salah satu tetangga Z melaporkan bahwa Z telah disiksa dan mendengar Z mengucapkan minta ampun kepada orangtua tirinya itu.
Tetangga tersebut juga sempat melihat bahwa Z mengalami luka lebam.
“Tapi waktu itu saya lagi di Rajeg, jadi saya gak sempat datang ke rumah anak tersebut. Tapi saya suruh warga saya untuk mencari tau kejadian sebenarnya. Nah tapi dari situ saya ngga dapat laporan lagi. Baru dapat laporan lagi ya hari ini,” paparnya.
Icha (34), salah satu tetangga yang rumah kontrakannya bersebelahan mengungkapkan, selama 4 bulan mengontrak, dia kerap kali mendengar suara semacam pukulan, baik di siang hari maupun di malam hari.
Icha mengatakan Z adalah anak yang normal dan ramah dengan warga. Namun, Z memang jarang keluar rumah. Korban ketika keluar rumah hanya ke warung dan membuang sampah.
Ketika Icha mendengar bahwa Z kabur dari rumahnya dia merasa bersyukur. Karena anak tersebut sepertinya memang kerap kali mendapatkan kekerasan dari orang tuanya.
Reporter: Abdul Aziz Muslim