Siswa SMKN 1 Terpapar Covid-19, PTM Dihentikan

Siswa
Kepala SMKN 1 Rangkasbitung Mukmin.

LEBAK – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Rangkasbitung, Kabupaten Lebak menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) sementara selama dua pekan karena salah seorang siswa terpapar Covid-19.

“Kita tetap proses kegiatan belajar mengajar (KBM) berjalan baik melalui aplikasi dalam jaringan atau daring,” kata Mukmin, Kepala SMKN 1 Rangkasbitung saat ditemui Banten Ekspres di ruang kerjanya, Rabu (16/2).

Bacaan Lainnya

Menurut dia, PTM akan kembali dilaksanakan mulai dua pekan ke depan, tepatnya 28 Februari 2022, sesuai dengan kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Banten. Tentunya, kata Mukmin, lingkungan sekolah harus sudah disterilisasi.

“Kita lakukan sterilisasi seluruh ruangan lingkungan sekolah sebelum siswa kembali masuk,” ujarnya.

Mukmin menjelaskan, PTM nantinya bisa dilakukan 25 persen dari jumlah 1.600 lebih siswa. Meski proses pembelajaran melalui aplikasi dinilai tidak optimal, para pendidik di sekolahnya bekerja keras agar melahirkan lulusan siswa yang berdaya saing.

Apalagi, kata Mukmin, siswa sekolah itu dipersiapkan untuk bekerja, sehingga tenaga pendidik dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilan untuk mentransfer ilmu ke siswa.

“Tenaga pendidik yang 68 orang di sekolah kami sudah dibekali pelatihan digitalisasi, sehingga mampu menyampaikan KBM secara daring,” ujarnya.

Dikatakan, para guru itu mengoperasikan pembelajaran daring ada yang dari rumah maupun sekolah dengan waktu antara satu hingga dua jam. Dalam pembelajaran secara daring, katanya, guru membuat video yang menarik untuk dilaporkan kepada kepala sekolah sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Guru bekerja dan menyampaikan metode pembelajaran kurikulum melalui aplikasi itu.

“Kami mengapresiasi setiap tahun lulusan siswa di sini terserap dunia kerja, terutama Jurusan Informasi Teknologi (IT),” paparnya.

Pihaknya saat ini berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Banten dan Satgas Covid-19 Kabupaten Lebak untuk melakukan penyemprotan disinfektan pada ruangan kelas dan menyediakan penyanitasi tangan guna mencegah penularan virus.

Sebetulnya, kata dia, PTM 2021 yang sekitar 50 persen berjalan normal dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, antara lain memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

“Kami berharap ke depan akan lebih steril untuk kegiatan PTM agar siswa-siswi tidak teridentifikasi positif Covid-19,” tuturnya.

Ilham Maulana, siswa SMKN 1 Rangkasbitung mengakui KBM di sekolahnya saat ni melalui daring guna mencegah penularan Covid-19.

“Iya kami melakuakan pembelajaran daring sudah hampir satu pekan, hal ini untuk mencegah penyebaran Covid-19,” ucapnya. (mg-5/tnt)

Pos terkait