Asep menambahkan, bahwa dalam pengajian tersebut siswa tidak hanya membaca Al-Qur’an saja, melainkan ada siraman rohani atau kultum yang disampaikan oleh guru agama untuk mengkaji ayat yang dibaca ataupun menjabarkan tentang sejarah Islam.
”Jadi, sengaja kita lakukan ini agar bisa bersama-sama untuk bisa mengkaji ayat demi ayat Al-Qur’an. Siswa juga akan terbiasa dan paham akan makna dari Al-Qur’an ini,” paparnya.
Ia menjelaskan, dengan pengajian mingguan bisa mencegah siswa untuk melakukan kegiatan yang tidak baik, artinya ada rem dan rambu-rambu yang di pahami oleh siswa. Sehingga, siswa tidak akan mau melakukan kegiatan negatif.
”Dengan melakukan pengajian ini, siswa akan paham dan mengerti akan rambu-rambu dalam agama Islam. Mana yang baik dan mana yang buruk. Saya harap, siswa terus melakukannya walaupun sudah lulus dari SMPN 1 Tigaraksa,” tutupnya.
Reporter: Randy Yasetiawan