”Kita harus terus melakukan pemantauan, dan jangan sampah siswa saya terkena narkoba. Karena, bisa membahayakan masa depan mereka. Kita, ingin mata rantai pengguna narkoba bisa terputus agar seluruh siswa tidak rusak karena narkoba,” ujarnya kepada Banten Ekspres, Kamis (1/2).
Juanda menambahkan, kalaupun ada siswa yang terjerat dengan narkoba pihaknya tidak akan segera melakukan pemecatan kepada siswa tersebut sebagai siswa. Karen, bisa membahayakan siswa lain dan bisa terpengaruh.
”Kita akan pecat sebagai siswa, karena kita tidak ingin ada yang terpengaruh. Mata rantainya kita putus, agar tidak tersebar luas. Tapi sejauh ini siswa saya tidak ada yang menggunakan narkoba jenis apapun,”paparnya.
Ia menjelaskan, pihak sekolah juga bekerjasama dengan kepolisian, agar bisa melakukan pengawasan ketat dari luar. Jangan sampai, ada pengedar yang terus menerus bebas mencari mangsa anak sekolah dan bisa membahayakan siswa tersebut.
”Kita terus berkoordinasi dengan BNN dan kepolisian, kalau BNN kita koordinasikan masalah sosialiasinya. Kalau kepolisian untuk pengawassan di luar sekolah,”tutupnya.
Reporter: Randy Yasetiawan