Ia menuturkan terdapat kendala pada penyediaan atau pembelian beras pada Bulog Serang yang hanya menerima pembayaran cash. Sementara, pedagang selama ini pembayaran ke distributor besar bisa dicicil. Sehingga, saat ini Pemkot Serang sedang mencari solusi terkait hal tersebut, dan meminta Bulog agar menyalurkan langsung berasnya untuk membanjiri pasar.
“Memang permasalahannya bulog tidak menerima pembayaran tempo. Ini sedang kami carikan solusinya, supaya pedagang ritel menerima beras dari bulog. Jadi, secara institusi tidak menyalahi,” tuturnya.
Selama ini, kata Wahyu, para pedagang baik di pasar tradisional maupun ritel memiliki langganan tetap untuk memasok beras. Biasanya para pedagang menjual beras dengan berbagai jenis yang pasokannya didapat dari luar daerah.
“Mereka biasanya sudah punya pasar sendiri yang mengirimkan beras kepada mereka. Jadi, tidak hanya dari bulog, tapi ada dari pihak ketiga, tapi secara stok sebetulnya aman,” katanya.