Menurut Shoddikin, irigasi mengalami pendangkalan di wilayah hilir karena irigasi jarang dibersihkan. Terlebih, banyak bangunan liar (bangli) yang dibuat di atas irigasi di wilayah hilir.
Berbeda dengan irigasi di wilayah hilir, dituturkan Shoddikin, irigasi yang yang juga melintas sepanjang sekitar tiga kilometer di desanya ini, rutin dibersihkan.
“Irigasi yang masuk wilayah kami, di dusun 1, dusun 2, dusun 5 dan dusun 7, rutin kami bersihkan secara gotong-royong. Makanya, sampai banyak anak kecil pakai untuk berenang karena tak banyak sampah,” tuturnya.
Baca Juga: Tiga Rumah di Unyur Masih Terendam Banjir
Pun demikian, menurutnya, gotong-royong yang rutin dilaksanakannya setiap bulan di wilayahnya, tetap tidak akan menyelesaikan masalah banjir, bila irigasi di wilayah hilir jarang dibersihkan.
“Tapi, minimal, kami pemerintah desa dan warga Desa Gaga, sudah berupaya merawat irigasi di desa kami,” ujarnya.