”Kita terus lakukan sosialiasi kepada siswa saya, karena narkoba bisa membahayakan diri dan masa depan mereka. Maka itu, pentingnya sosialisasi bahaya Napza ini agar siswa bisa menghindari bahkan menolak untuk mengkonsumsi dan juga mengedarkan narkoba,” ujarnya kepada Banten Ekspres, Selasa (6/2).
Agus menambahkan, pihaknya terus melakukan pengawasan ketat terhadap siswanya. Bahkan sangat mudah dikenali jika ada siswa yang terkena narkoba. Banyaknya informasi tentang penggunaan narkoba, bisa membuat pihak sekolah mengetahui ciri-cirinya untuk mengantisipasi adanya penyebaran narkoba dan pengaruh buruk di sekolah.
”Ada beberapa ciri-cirinya, penurunan daya ingat, hilangnya kesadaran, sering marah tidak jelas, dan sensitif jika diberikan nasihat. Ciri tersebut, mudah untuk diketahui dan harus di pantau,” paparnya.