Maka dari itu, Pemprov Banten melakukan pengendalian inflasi bisa dilakukan dari berbagai arah.
“Tadi juga ada hal menarik yang bisa kita optimalkan. Ternyata ada jenis komoditas baru yang bisa tumbuh di kita. Itu upaya baru kita yang terus dikembangkan,” paparnya.
Sementara itu, Kepala KPw BI Banten, Ameriza M Moesa mengatakan, pada Januari 2024, laju inflasi gabungan 5 kota di Banten mengalami deflasi -0,04% (mtm) atau sebesar 2,59% secara tahunan. Secara spasial, deflasi tertinggi dialami Kota Cilegon yang mencapai -0,50% (mtm), diikuti Kabupaten Lebak -0,18% (mtm), dan Kota Tangerang -0,11% (mtm). Sementara Kota Serang dan Kabupaten Pandeglang mengalami inflasi sebesar 0,30% (mtm) dan 0,09% (mtm).
“Deflasi di 5 kota gabungan di Banten didorong oleh komoditas cabai rawit dan cabai merah yang mengalami penurunan harga seiring panen raya di daerah sentra produksi. Lebih lanjut telur ayam ras juga mengalami penurunan harga dengan masuknya pasokan dari daerah Bogor sehingga meningkatkan jumlah pasokan yang tersedia,” katanya.
Reporter: Syirojul Umam