Kepala Desa Marga Mulya, Abu Bakar yang akrab disapa Aab menuturkan, pemerintah desa bersama Binamas dan Babinsa sudah 4 kali menutup gubuk yang digunakan untuk menjual ciu, hexymer, dan tramadol.
“Namun, orang yang tidak bertanggungjawab itu memang sudah tidak menggubris kami. Saya senang ada pergerakan murni masyarakat yang resah dengan peredaran barang-barang terlarang di desa kami,” katanya kepada BANTENEKSPRES.CO.ID.
Reporter: Zakky Adnan