Menurut Aas, angka tersebut menunjukkan hal positif dalam Pemilu 2024, namun yang tak kalah penting yaitu bagaimana kondusivitas masyarakat tetap terjaga, dan tidak terpengaruh oleh politik identitas dan sara.
“Ini juga tentunya peran serta stakeholder dalam mendukung suksesnya penyelenggaraan Pemilu serentak 2024,” ujarnya.
Ia mengaku, seluruh komisioner, sekretaris, hingga jajaran di KPU Provinsi Banten melakukan monitoring ke 16 titik TPS di Provinsi Banten. Monitoring dilakukan untuk memastikan instrumen Pemilu berjalan dengan baik, seperti validitas jumlah daftar pemilih, kelengkapan surat suara dan logistik lainnya, serta partisipasi pemilih dan penggunaan aplikasi Sirekap.
“Tentu itu dilakukan untuk memastikan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara berjalan lancar sesuai dengan ketentuan regulasi yang ada,” ungkapnya.
Menurut Aas, pihaknya menemukan beberapa kejadian di lapangan saat monitoring. Mulai kendala cuaca, banjir, dan gangguan teknis lainnya.