TANGERANG — Pemilik Pabrik Penggilingan Padi Laksana Jaya, M Rojali menjual beras medium ke konsumennya sudah mencapai angka 15.700 rupiah per kilogram. Pemilik pabrik mengaku kesulitan memperoleh gabah padi lantaran petani jarang yang menanam padi akibat musim kemarau berkepanjangan yang terjadi hingga Januari lalu.
“Sebelum harga gabah padi naik seperti saat ini, saya biasa jual beras medium paling mahal 9 ribu rupiah,” ungkap M Rojali, Minggu (18/2).
Kepada wartawan BANTENEKSPRES.CO.ID di pabrik penggilingan padi miliknya di Kampung Baru Cakop, Desa Pangarengan, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, M Rojali menyebutkan, membeli gabah basah dari daerah Demak, Jawa Tengah.
“Saya beli gabah padi basah seharga 8.700 per kilogramnya. Sudah diantar ke sini,” ucapnya.
M Rojali menuturkan, saat ini masih kesulitan mendapatkan gabah padi basah di wilayah Tangerang sejak awal Januari 2024 hingga sekarang. Jadi, terpaksa mencari untuk membeli gabah beras hingga daerah Demak.
Menurut M Rojali, tentu ia biasa membeli gabah padi basah dari petani lokal Tangerang jauh di bawah harga 8.700 rupiah yang ia beli dari daerah Demak sejak Januari lalu.
M Rojali menambahkan, kesulitan memperoleh gabah padi lantaran petani jarang yang menanam padi akibat musim kemarau berkepanjangan yang terjadi hingga Januari lalu. Selain itu, juga karena banyaknya alih fungsi lahan dari pertanian ke perumahan.
Reporter: Zakky Adnan