“Dari dulu masyarakat sudah menggeluti tanaman anggrek dan ada di Pamulang, Setu, Pondok Aren, Ciputat. Sekarang semakin menyempitnya lahan pertanian maka kita manfaatkan lahan-lahan milik pemerintah dan kemudian nanti kita geser ke lahan terbuka hijau milik pemerintah, seperti taman kota 1 dan 2,” ungkapanya.
Pak Ben menjelaskan, beberapa jenis anggrek sudah didaftarkan dan mendapatkan sertifikat dari Kota London, Inggris. “Anggrek ini merupakan hasil persilangan yang dilalakukan secara kelompok oleh masyarakat Kota Tangsel,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Pecinta Anggrek Indonesia Kota Tangsel Tini Indrayanthi Benyamin Davnie mengatakan, selama ini kita baru mencoba satu area anggrek-anggrek dipersilangkan, dipertahankan dan dibudidayaan di kebun milik warga.
“Insya allah kedepan tiap kecamatan dan kelurahan dengan disilangkan dengan program PKK kita akan budidayakan anggrek ditingkan kecamatan dan kelurahan,” ujarnya.