Yakni SDN Inpres Cikeusal, yang hingga saat ini bangunan pengganti masih juga berkutat dengan masalah lahan, yang membuat gedung pengganti tak kunjung dibangun.
Pantauan di lokasi, SDN Inpres Cikeusal masih digunakan untuk sarana belajar mengajar, meskipun bangunannya terlihat sangat memprihatinkan.
Terlihat dinding sekolah sudah mulai retak, kaca jenderal sebagian ada yang hancur, platform rusak, serta genteng banyak yang hancur.
Kerusakan itu, diduga akibat mobil bermuatan besar yang keluar masuk Tol Serpan wilayah Cikeusal, membuat getaran hebat yang berimbas pada bangunan sekolah.
Tidak hanya itu, para guru mengakui bahwa ketika sedang belajar mengajar, getaran dari mobil bermuatan besar sangat terasa, bahkan anak murid sampai ada yang ketakutan khawatir atap bangunan runtuh.
Kepsek SDN Inpres Cikeusal Jazaul Khair mengaku, kecewa karena sudah sekitar lima tahun SDN Inpres Cikeusal tidak mendapat gedung pengganti, padahal ketiga SDN lainnya bernasib sama sudah dibangun dan direlokasi.