Purwaningsih menambahkan, PBL di SMPN 4 Curug terintegrasi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Di bawah bimbingan Wakasek kurikulum dan dukungan sekolah, para guru bertanggung jawab untuk mengajar dan membimbing siswa selama proses pembelajaran PBL.
”Dengan demikian, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis dalam menyelesaikan masalah. Problem Based Learning diadakan sebagai respons langsung terhadap beberapa permasalahan khusus yang dihadapi oleh SMPN 4 Curug,” paparnya.
Ia menjelaskan, secara khusus, PBL digunakan untuk mengatasi permasalahan karakter siswa yang belum terbentuk, melancarkan kegiatan P5, meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah, serta memperbaiki sikap perilaku dan moralitas siswa yang masih kurang optimal.
”Implementasi PBL di SMPN 4 Curug diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam membentuk karakter siswa, meningkatkan kelancaran kegiatan P5, memperbaiki kebersihan lingkungan, dan meningkatkan sikap perilaku serta moralitas siswa. Sekolah berharap, metode inovatif ini dapat menjadi landasan untuk memajukan kualitas pendidikan dan pengembangan siswa di masa depan,”tutupnya.
Reporter: Randy Yasetiawan