Abdullah menambahkan, para siswa yang mengikuti kegiatan pesantren kilat biasanya akan mendapatkan tugas untuk mereka selesaikan saat pelaksanaan berlangsung. Walaupun dalam kondisi puasa, siswa harus tetap semangat dan menjaga puasa mereka karena itu sudah menjadi wajib.
”Memang kondisi puasa, tetapi bukan alasan mereka untuk bermalas-malasan. Kita sudah siapkan konsepnya jauh hari, agar saat ramadan tinggal jalan saja dan tidak perlu dadakan,” paparnya.
Ia menjelaskan, untuk mengantisipasi siswa yang malas ikut pesantren kilat, pihaknya akan melakukan pemantauan langsung. Biasanya, siswa ada yang beralasan sakit atau alasan lainnya. Itu selalu dilakukan saat pesantren kilat agar mereka tidak ikut.
”Kalau ada alasan sakit, kita akan tanyakan langsung ke orang tua mereka. Kalau kenyataan tidak, maka akan kita kurangi nilainya. Orang tua, juga jangan terlalu mengikuti kehendak siswa untun malas. Berikan pemahaman dengan lembut agar siswa sadar dan tidak melakukan hal yang berulang,”tutupnya.
Reporter: Randy Yasetiawan