Menurutnya, puhaknya mendorong untuk dilaksanakannya pelatihan-pelatihan mencetak pembinapembina handal dengan dilaksanakannya kursus mahir dasar (KMD) dan kursus mahir lanjutan (KML) bagi pembina pramuka. Agar rasio ideal antara pembina dan peserta didik mencapai angka rasio ideal yaitu 1:15.
“Pendidikan dan pelatihan adalah upaya kemampuan dan kinerja seseorang melalui proses kursus yang tersistem dan terintegrasi,” ungkapnya.
Pria yang juga menjabat Plt. Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangsel ini menjelaskan, pramuka harus memiliki inovasi dalam melakukan pendidikan dan pelatihan untuk kepramukaan.
Pemangku kebijakan bersama-sama untuk bisa saling memahami dan menyepakati bahwa perubahan dan kemajuan membutuhkan kemauan, keselarasan dan komitmen untuk melakukan perubahan.
Pembina pramuka merupakan salah satu pilar penting dari proses pembinaan gerakan pramuka, baik dari sisi organisasi maupun sebagai pembina pramuka yang bersentuhan langsung dengan peserta didik.