Lebih dari itu, agar hafalan Quran para siswa berkualitas juga diajarkan Tilawatil Quran. “Mereka diajarkan tilawatil Quran seperti lagu bayati, shoba, hijaz, nahawand, jawabul-jawab, jiharkah dan rost. Itu supaya, ketika anak hafal juga cara melafalkannya enak didengar,” papar H Suratno.
Komitmen SIT Granada dalam mencapai target pendidikan itu dilakukan dengan terus mengasah kompetensi guru. Bukan hanya siswa yang diberi kewajiban menghafal, melainkan juga para guru atau asatiz harus juga memiliki hafalan dan fasih dalam berbahasa Inggris dan Arab.
“Setiap Sabtu ada peningkatan kompetensi guru. Dalam hal tahfiz dan dilanjutkan dengan program kelas bahasa Arab dan Inggris serta kelas tilawatil quran,” katanya.
Selain itu, untuk menopang kualitas pendidikan di SIT Granada juga menghadirkan guru berkelas mancanegara. Khusus untuk bahasa Arab dan Inggris ada guru asing yaitu Muhammad dari Mesir dan Muchsine El Fakir dari Maroko.