TANGERANG — Pemilu 2024 membawa berkah elektoral bagi Golkar. Kemenangan paslon capres cawapres, Prabowo-Gibran, telah mendongkrak perolehan suara Golkar secara nasional. Pun dengan Golkar Kabupaten Tangerang, sampai dengan Minggu (25/2), menempati posisi teratas, menyalip Gerindra dan PDIP.
Berdasarkan Real Count KPU Minggu (25/2) pukul 17.00 WIB, suara masuk 6.108 TPS dari total 9.016 TPS (67,75 persen), Golkar Kabupaten Tangerang mengumpulkan suara terbanyak 88.562 suara. Pada Pemilu 2019, Golkar berada di posisi ketiga. Dengan jumlah suara saat ini, Golkar melesat dua tingkat, berada paling atas.
Sementara itu, pemenang Pemilu 2019, PDIP berada di posisi tiga dengan perolehan 70.914 suara. Gerindra yang pada Pemilu 2019 berada di posisi dua berhasil mempertahankan posisinya dengan mendulang 72.150 suara. Perolehan suara ini bisa berubah seiring dengan masuknya suara dari ribuan TPS di Kabupaten Tangerang.
Sekretaris DPD Golkar Kabupaten Tangerang Muhamad Amud, optimistis akan mampu menambah jumlah kursi di DPRD. Pada Pemilu 2019, Golkar menyabet 6 kursi. “Untuk Pemilu 2024 ini, kami yakin sebagai pemenangnya. Kami akan mendapatkan lebih dari 6 kursi,” jelasnya.
Amud mengatakan hasil akhir masih menunggu hasil pleno rekapitulasi KPU Kabupaten Tangerang. Akan tetapi, kata Amud, DPD Golkar Kabupaten Tangerang sudah memiliki data jumlah suara dari seluruh TPS. Dari data suara itulah Amud, optimistis mampu mencapai target yang dibebankan kepada Golkar.
“Dari awal kami menargetkan 12 kursi di DPRD, kami optimis bakal mencapai target itu. Hasil ini menunjukkan Partai Golkar diterima oleh sebagian besar masyarakat Kabupaten Tangerang,” lanjutnya.
Pencapaian hasil manis ini, kata Amud, hasil kerja keras caleg, relawan, kader dan semua simpatisan Partai Golkar Kabupaten Tangerang. Menurutnya, kekompakan di semua lini Golkar menjadi kuncinya.
“Sejak awal ketua DPD kami, pak Haji Mad Romli menginstruksikan untuk kerja keras memenangkan paslon capres-cawapres yang kita dukung dan mendongkrak suara Golkar. Alhamdulillah semua jajaran solid dan menuai hasil bagus,” lanjutnya.
Amud menegaskan, dengan perolehan suara Golkar yang meningkat drastis ini membuat seluruh kader bersemangat menyongsong Pilkada Serentak September mendatang. Ketua DPD Golkar Kabupaten Tangerang yang juga mantan Wakil Bupati Tangerang, Mad Romli akan maju sebagai bakal calon Bupati pada Pilkada Serentak September mendatang. “Kami makin bersemangat untuk bekerja keras lagi, mengantarkan Pak Mad Romli menjadi Bupati Tangerang,” tegasnya.
Suara calon legislatif (caleg) PDIP Kabupaten Tangerang tersalip Gerindra dan Golkar berdasarkan hasil sementara di kanal pemilu2024.kpu.go.id. Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tangerang Irvansyah Asmat mengatakan, penghitungan belum selesai di tingkat kecamatan. Meski begitu, ia tetap menghormati hasil sementara yang sudah di publis di kanal milik KPU atau Sistem Informasi Rekapitulasi Suara (SIREKAP).
“Kita ada hitungan manual di internal, di semua daerah pemilihan (dapil). Bisa terlihat di internal kami dari rekap plano C1, kita bisa pastikan dapat 9 kursi,” jelasnya kepada BANTENEKSPRES.CO.ID, Minggu (25/2).
Ia menuturkan, bila dilihat dari SiRekap memang suara PDI Perjuangan di beberapa dapil tersalip partai lain. Namun, ia tetap berpatokan di hitungan manual KPU. “Ada surat dari DPP yang ke KPU RI bahwa partai menolak SiRekap sebagai patokan atau acuan. Kami ikut sikap DPP dan patokan kami itu di manual dan internal,” jelasnya.
Pria yang akrab disapa Jivan memaparkan, perhitungan belum selesai dilakukan KPU Kabupaten Tangerang. Namun, ia memastikan bahwa posisi kursi Ketua DPRD Kabupaten Tangerang tetap akan di PDI Perjuangan. “Hitungan pasti kita internal itu 9 kursi. Karena ini masih berjalan pleno di kecamatan dan rekap, kita yakin bisa bertambah jadi 10 kursi,” jelasnya.
Sementara, Komisioner KPU Kabupaten Tangerang Divisi Teknis Shandy Akbar mengatakan, pada 25 Februari sudah 6 Kecamatan yang selesai pleno. Ia memaparkan, diantaranya Kecamatan Jambe, Kemiri, Sindang Jaya, Kresek, Sukamulya dan Mekar Baru.
“Untuk target karena sesuai dengan PKPU 5 tahun 2024 dari tanggal 15 Februari sampai 2 Maret harus sudah selesai. Untuk masyarakat yang ingin melihat Sirekap ada beberapa Kecamatan yang memang sudah upload atau sudah ke publik ya karena dalam masyarakat itu ketika kecamatan pleno selesai,” jelasnya.
Shandy memaparkan, baru ada empat kecamatan yang sudah 100 persen mengunggah hasil rekap suara di SiRekap. Ia menuturkan, SiRekap hanya alat bantu untuk memudahkan masyarakat melihat jumlah suara. Namun, yang menjadi patokan penghitungan surat suara adalah C Hasil atau C Plano.
“SiRekap dipercaya atau tidak, hanya alat bantu dalam rekapitulasi. Jadi tetap acuannya pleno penghitungan manual C hasil atau yang disebut dengan dulu itu 2019, C1 plano namanya,” jelasnya.
Shandy menjelaskan, bila di aplikasi SiRekap teradapat salah input maka data berpatokan di C1 Plano atau C Hasil. Seperti, suara partai ditulis di SiRekap 600 suara namun di Formulir C1 Plano itu 800 suara. Maka, suara di SiRekap akan diubah dengan acuan suara di C Hasil.
“Jadi ketika dalam SiRekap itu tidak sesuai dalam C hasil maka diperbaiki ketika rekap di kecamatan. Jadi terkait bisa dipercaya atau tidak SiRekap itu hanya alat bantu dalam merekapitulasi semuanya tetap hasil rekapitulasi tingkat kecamatan atau berjenjang,” jelasnya.
Reporter: Asep Sunayro