TANGERANG — Maraknya isu atau ajakan membenci atau ujaran kebencian pasca pemilu, membuat SMPN 2 Kosambi meminta kepada siswa untuk mengabaikan dan tidak merespon ajakan atau hal lainnya usai pemilihan umum berapa waktu lalu.
Bahkan, sekolah juga melarang siswanya untuk ikut-ikutan berkomentar dalam media sosial. Karena, itu bisa membahayakan siswa jika salah dalam berkomentar dan bukan tugas siswa untuk ikut campur.
Kepala SMPN 2 Kosambi Kusnandar mengatakan, belakang pasca pemilu banyak ajakan ujaran kebencian yang bisa mempengaruhi orang lain, untuk itu SMPN 2 Kosambi meminta kepada siswanya untuk tidak ikut campur dan ikut berkomentar di media sosial.
”Kalau kita lihat, media sosial sangat berbahaya bagi siswa. Maka itu, saya telah mengimbau kepada siswa untuk tidak terlibat dalam postingan apapun mengenai pemilu presiden. Jangan sampai, ada oknum yang menarik-narik ke sebuah masalah,”ujarnya kepada Banten Ekspres, Senin (26/2).