“Kemudian, tadi kita sangat memperhatikan sekali arahan dari bapak irjen terkait dengan kondisi inflasi di daerah termasuk Banten,” tambah Virgojanti.
Sebelumnya, statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Banten, Bambang Widjonarko mengatakan, pada Januari 2024 terjadi inflasi y-on-y Provinsi Banten sebesar 2,59 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,60.
“Inflasi selisihnya tidak jauh beda dengan nasional sebesar 2,57 persen. Kalau di Banten ini mengalami deflasi 0,04 persen,” katanya.
Ia menjelaskan, terdapat beberapa komoditas penyumbang deflasi, diantaranya dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi dari bulan ke bulan, yaitu cabai merah sebesar 0,12 persen, cabai rawit sebesar 0,11 persen, dan telur ayam ras sebesar 0,05 persen.
“Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi yaitu tomat sebesar 0,14 persen; dan sigaret kretek mesin dan jengkol masing-masing sebesar 0,03 persen,” jelasnya.