“Kita melihat simulasi makan dengan biaya Rp15 ribu. Ini sekolah pertama jadi volunteer untuk makanan anak-anak dan sekolah ini juga jadi volunteer Kurasaki dan sanitasi,” jelasnya.
Airlangga memaparkan, di tiap-tiap ruang kelas sudah ada dispenser dan siswa pun membawa botol tumbler sendiri dari rumah. Tak hanya itu, kata dia, kotak makan pun dibawa siswa yang nantinya diisi makanan di sekolah.
“Saya lihat di tiap kelas sudah ada dispenser dan setiap siswa membawa botol tumbler dan anak-anak juga membawa kotak makanan yang diisi di kantin sekolah dengan berbagai menu. Kita lihat jadi jenis makanan yang mempunyai gizi yang cukup dalam bentuk kalori maupun protein,” jelasnya.
Tujuan ia datang ke SMPN 2 Curug untuk melihat bagaimana sistem makan di sekolah untuk anak-anak berjalan. Ia memaparkan, belajar masalah saat uji coba. Sebab, sekolah yang disiapkan Pemkab Tangerang terbilang komplet. Yakni, sekolah yang ada di perkotaan, pedesaan dan kawasan pesisir.