“Kita lihat simulasinya bagaimana bisa dilaksanakan di sekolah dan bagaimana bisa melibatkan UMKM di sekolah dengan gizi terjaga dan higienis. Kantin sekolah ini juga menerapkan bersih dan sehat. Ini semuanya memenuhi persyaratan agar kita bisa meningkatkan gizi di sekolah SD dan SMP. Kami pemerintah membuka model sekolah mana yang ingin jadi volunteer. Bupati menyiapkan tiga tipe sekolah di perkotaan, pesisir dan pedesaan,” lanjutnya.
“Anggaran ini dari daerah, karena sifatnya volunteer. Kita belajar masalah, kita ingin melihat bagaimana mekanismenya, pembiayaannya, dan dari situ kita belajar membuat kebijakan publik. Jadi kita belajar masalah hari ini,” imbuhnya.
Ia memaparkan, ada hal yang perlu dievaluasi yakni perihal perilaku anak sekolah yang masih saja jajan makanan yang nilai gizinya kurang.
“Evaluasinya, menu cocok, kalori dan gizi masuk, anak-anak senang, UMKM terlibat, anak-anak di sini bahagia,” pungkasnya.